kabarfaktual.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan terjadinya wabah polio di Papua Nugini, negara tetangga Indonesia yang berbatasan langsung di wilayah timur. Wabah ini dikonfirmasi setelah ditemukannya virus polio dalam sampel air limbah dan lingkungan di ibu kota Port Moresby serta kota Lae, pusat populasi terbesar kedua di negara tersebut.

Polio merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio, yang menyebar terutama melalui air limbah atau air yang terkontaminasi. Virus ini masuk ke tubuh melalui mulut atau hidung, kemudian menyebar melalui aliran darah dan dapat menyebabkan kelumpuhan permanen, terutama pada anak-anak.

Dalam laporan yang dilansir AFP pada Jumat (16/5/2025), perwakilan WHO di Papua Nugini, Sevil Huseynova, mengonfirmasi bahwa dua anak di kota Lae telah terinfeksi virus polio tipe 2. “Konfirmasi penularan pada anak-anak ini menandai terjadinya wabah polio,” ujar Huseynova.

Lebih lanjut, hasil pengujian genetik menunjukkan bahwa strain virus polio yang ditemukan di Papua Nugini memiliki kaitan dengan strain yang saat ini beredar di Indonesia. Hal ini menimbulkan kekhawatiran terhadap potensi penyebaran lintas batas, terutama di tengah tingkat imunisasi yang rendah.

“Polio adalah penyakit yang sangat menular, dan dalam masyarakat dengan cakupan imunisasi rendah, virus ini dapat menyebar dengan cepat dari satu orang ke orang lain,” tegas Huseynova. WHO menyatakan keprihatinan mendalam atas situasi ini dan mendorong percepatan kampanye vaksinasi.

Papua Nugini sebelumnya dinyatakan bebas polio pada tahun 2000. Namun, laporan terbaru menunjukkan bahwa cakupan imunisasi di negara tersebut saat ini berada di bawah 50 persen, menjadikan banyak anak-anak rentan terhadap infeksi.

Menteri Kesehatan Papua Nugini, Elias Kapavore, menyampaikan bahwa pemerintah menanggapi situasi ini dengan sangat serius. “Kami telah menghadapi situasi ini sebelumnya dan mengetahui pendekatan yang efektif,” katanya kepada wartawan pada Kamis (14/5/2025). “Vaksinasi adalah langkah yang aman dan efektif. Kami bertindak cepat untuk melindungi anak-anak dari ancaman virus ini,” tambahnya.

WHO dan otoritas kesehatan Papua Nugini kini bekerja sama untuk meluncurkan kampanye vaksinasi darurat serta pengawasan lingkungan guna mengendalikan penyebaran virus lebih lanjut.