Bahlil Lahadalia Raih Doktor di UI, Usung Hilirisasi Nikel Berkeadilan

Bahlil Lahadalia
Bahlil Lahadalia Raih Doktor di UI. (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)

kabarfaktual.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, Bahlil Lahadalia, resmi meraih gelar doktor dari Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI). Gelar ini diperoleh setelah ia berhasil mempertahankan disertasi berjudul “Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia” pada sidang promosi yang digelar di Makara Art Center UI, Depok, Jawa Barat, Rabu (16/10).

Dalam waktu sekitar satu tahun dan tujuh bulan, Bahlil menyelesaikan studi doktoralnya dengan predikat cumlaude. Ia tercatat sebagai mahasiswa doktoral sejak tahun akademik 2022/2023 hingga 2024/2025, sesuai aturan Universitas Indonesia yang memungkinkan program doktor ditempuh dalam minimal empat semester.

Sidang promosi Bahlil Lahadalia dipimpin oleh Prof. Ketut Surajaya, dengan promotor Prof. Dr. Chandra Wijaya, serta ko-promotor Dr. Teguh Dartanto dan Athor Subroto, Ph.D. Para penguji disertasi melibatkan para ahli seperti Prof. Didik Junaidi Rachbini dan Prof. Arif Satria.

Disertasi Tentang Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan

Dalam disertasinya, Bahlil menyoroti perlunya reformulasi kebijakan hilirisasi nikel agar lebih adil dan berkelanjutan. Menurutnya, pemerintah daerah belum menerima dana yang adil untuk mengatasi dampak sosial dan lingkungan. “Hilirisasi masih didominasi oleh investor asing, sementara pengusaha daerah belum terlibat maksimal,” ujar Bahlil. Ia juga menyarankan pembentukan Satuan Tugas dengan mandat dari Presiden untuk mengoordinasikan kebijakan ini.

Baca Juga:   Heboh Seragam Sekolah Baru, Ternyata Ini Faktanya

Disertasi Bahlil menyajikan empat rekomendasi utama untuk mengatasi tantangan hilirisasi nikel di Indonesia:

  1. Alokasi dana bagi hasil yang lebih adil.
  2. Kemitraan dengan pengusaha daerah untuk menciptakan nilai tambah lokal.
  3. Penyediaan pendanaan jangka panjang bagi perusahaan nasional.
  4. Kewajiban diversifikasi jangka panjang bagi investor.

Kehadiran Tokoh Nasional di Sidang Promosi

Sidang doktoral Bahlil dihadiri sejumlah tokoh politik dan pejabat negara, termasuk Wapres Ma’ruf Amin, Jusuf Kalla, Ketua MPR Ahmad Muzani, dan tokoh senior Golkar, Sultan Najamudin. Hadir pula Wakil Ketua MK Anwar Usman, serta Hashim Djojohadikusumo, Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra. Kader Golkar seperti Kahar Muzakir dan Adies Kadir juga turut hadir, menunjukkan dukungan untuk Bahlil.

Dengan gelar doktor yang diraihnya, Bahlil berharap temuannya dapat menjadi masukan bagi pemerintah dan pemangku kepentingan untuk memperkuat kelembagaan serta tata kelola dalam mendukung hilirisasi sumber daya alam yang berkeadilan dan berkelanjutan di Indonesia.