JAKARTA – BEM seluruh Indonesia tolak kenaikan harga BBM, minta revisi kembali. Mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) seluruh Indonesia menganggap pemerintahan Jokowi tak peka pada penderitaan rakyat.
BEM seluruh Indonesia prihatin dengan keputusan penarikan subsidi BBM oleh pemerintah karena rakyat baru saja bangkit dari pandemi. Mereka menggelar aksi di kawasan patung kuda, Kamis (8/9/2022).
BEM seluruh Indonesia berdemo dengan membawa sebuah papan nisan dan melakukan tabur bunga. Sampai pukul 15.53 WIB, terlihat massa aksi menaruh batu nisan di atas kawat berduri yang telah diinjak sebelumnya. Papan nisan itu merupakan bentuk protes mahasiswa terhadap kebijakan pemerintah.
“Telah mati subsidi rakyat 3 September 2022,” demikian tulisan di papan nisan yang diletakan perwakilan BEM seluruh Indonesia di atas kawat berduri barikade polisi.
Kemudian, massa aksi terlihat berkumpul. Mereka membawa satu kantong berisikan bunga. “Sudah berjam-jam kami di sini untuk menyuarakan suara rakyat, dan pada hari ini kami ingin memberikan banyak-banyaknya sebuah harapan, tapi harapan itu sudah mati,” kata salah satu orator.
Orator itu kemudian menunjuk ke arah papan nisan yang diletakkan di depan. Dia menyebut papan nisan itu merupakan bentuk kekecewaan rakyat.
“Ada di depan kita harapan yang katanya, di depan kita sudah ada batu nisan subsidi BBM yang sudah dicabut,” katanya.
“BBM kita hanya tinggal namanya saja. Karena itu, sebagai hormat kita seorang mahasiswa, mari kita kenang dulu dengan matinya subsidi BBM yang dicabut 3 September 2022 kemarin. Hari ini teman-teman disilakan menabur bunganya di atas batu nisan,” sambungnya.
Kemudian, massa aksi terlihat bergantian menabur bunga di atas papan nisan tersebut. Mereka kemudian melanjutkan orasinya.
Diketahui, pada demo hari ini di area Patung Kuda terdapat tiga titik massa mahasiswa. Keberadaan demo membuat polisi memberlakukan pengalihan arus.
Massa BEM SI berada di sisi sebelah kiri di Jl Medan Merdeka Barat, sementara di sisi kanan terdapat massa aksi dari GMNI.
Kemudian, di bagian tengah jalan, terdapat massa aksi lain. Ketiga massa aksi sama-sama menuntut penolakan kenaikan harga BBM.(SW)