kabarfaktual.com – Delapan warga Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, meninggal dunia, sementara empat lainnya dalam kondisi kritis setelah mengonsumsi biang alkohol dengan kadar 96 persen.
Peristiwa tragis ini menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang, mengingat bahaya konsumsi alkohol berkadar tinggi terhadap kesehatan.
Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur, Frida Laila Yahya, alkohol dengan kadar 96 persen umumnya disebut sebagai etanol atau alkohol gosok yang berfungsi sebagai disinfektan, antiseptik, dan sterilisasi peralatan medis.
“Jika masuk ke dalam tubuh, tentu sangat berbahaya karena dapat merusak organ vital dan menyebabkan kematian,” ujar Frida saat dihubungi, Minggu (9/2/2025).
Ia mengimbau masyarakat untuk menggunakan bahan kimia sesuai dengan peruntukannya dan tidak mengonsumsi zat yang tidak diperuntukkan untuk konsumsi manusia.
Kepala Humas RSUD Sayang Cianjur, Asep Hilman, mengungkapkan bahwa lima korban yang mendapat perawatan medis mengalami gejala sesak napas, pusing, dan muntah, yang merupakan indikasi intoksikasi alkohol akibat konsumsi dalam jumlah besar.
“Saat ini dua pasien masih menjalani perawatan intensif, sementara satu korban lainnya dirawat inap,” jelas Asep pada Sabtu (8/2/2025).
Berdasarkan laporan, delapan korban meninggal dunia dan empat lainnya masih dalam perawatan. Para korban berasal dari Desa Kademangan, Kecamatan Mande, Cianjur, dengan rincian sebagai berikut:
Korban Meninggal Dunia: E (55),H (29),G (35),J (34),G (35),JS (45),R (34),EI (17)
Korban Selamat yang Masih Dirawat: SU (42), IK (27), N (42), A (30)
Kronologi Kejadian
Para korban diketahui tidak mengonsumsi alkohol oplosan, melainkan alkohol murni yang dicampur perasa minuman.
Hal ini semakin memperjelas bahwa konsumsi alkohol dengan kadar tinggi tanpa pencampuran yang aman tetap membawa dampak mematikan.
Peristiwa ini kembali menjadi peringatan bagi masyarakat tentang bahaya konsumsi bahan kimia yang tidak seharusnya diminum.
Pihak berwenang terus melakukan penyelidikan serta edukasi kepada masyarakat guna menghindari kejadian serupa di masa mendatang.
3 Komentar