“Masih panjang lagi, sampai gue pensiun jangan-jangan,” ucap Pahala.

“Pola silatnya canggih. Pakai nominee. Salah nggak? Nggak salah. Gue beli atas nama lu, nggak salah kan di LHKPN? Kenapa nggak masuk? Orang nama lu masak gue masukin tapi sebenarnya gue yakin lu yang beli. Udah gitu pakai PT. LHKPN kalau PT itu cuma nominal saham. Urusan PT berkembang transaksinya apa dan lain-lain. Gue nggak bisa lihat. Canggih nggak? Itu antara lain yang gue pelajari. Nanti kalau gue sudah makin paham jurusnya gue kasih tahu,” imbuh Pahala.

Pahala mengatakan aset-aset ayah Mario Dandy ini bernilai cukup besar seperti tanah dan properti. Dia memastikan bila ke depan permintaan klarifikasi terhadap Rafael Alun akan dilakukan lagi.

“Ada pastilah. Teman-temannya kan kita dengar-dengar juga, ya kita petain juga,” ucap Pahala.

Rafael Alun sebelumnya telah menjalani klarifikasi terkait LHKPN miliknya senilai Rp 56 miliar yang dinilai janggal. Total, 8,5 jam Rafael diperiksa tim Direktorat LHKPN KPK.

Rafael mulai menjalani pemeriksaan sekitar pukul 09.00 WIB. Dia lalu keluar dari gedung KPK sekitar pukul 17.40 WIB.