kabarfaktual.com — Dua faksi utama Palestina, Fatah dan Hamas, menggelar pertemuan di Kairo, Mesir, akhir pekan ini untuk membahas pembentukan komite gabungan guna memerintah di Jalur Gaza pascaperang. Pertemuan ini juga mencakup diskusi mengenai gencatan senjata dengan Israel dan perluasan akses bantuan kemanusiaan internasional.

Seorang pejabat keamanan Mesir yang tidak ingin disebutkan namanya mengungkapkan kepada Al Qahera News TV bahwa pertemuan ini dimediasi oleh Mesir dengan tujuan menyatukan barisan Palestina. “Baik Fatah dan Hamas menghargai langkah Mesir yang membentuk komite publik, meskipun terdapat tantangan dalam isu Palestina,” ujar pejabat tersebut.

Dialog antara faksi Palestina sebelumnya telah berlangsung di Beijing pada Juli lalu dan rencana pertemuan di Kairo yang tertunda kini akhirnya terlaksana. Wakil Hamas, Mousa Abu Marzook, menyatakan bahwa deklarasi ini bisa menjadi langkah penting menuju rekonsiliasi dan pembentukan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kota.

Sementara itu, Israel menolak Hamas sebagai penguasa Gaza dan terus melakukan serangan sejak Oktober 2023. Lebih dari 43 ribu warga Palestina telah tewas akibat agresi Israel, yang juga baru-baru ini melarang UNRWA, badan PBB yang mengelola bantuan kemanusiaan untuk pengungsi Palestina.

Serangan ini menyebabkan penduduk Gaza menghadapi kekurangan parah makanan, air bersih, dan obat-obatan. Israel saat ini menghadapi tuduhan genosida di Pengadilan Internasional terkait tindakannya di Gaza.