Indonesia ekspor perkebunan ke negara Rusia dan Ukrina, karena perang ekspor pertanian jadi tidak karuan, ujar Dedi.  Selain itu, Rusia sebagai cadangan pupuk terbesar di dunia termasuk Indonesia berpengaruh dalam distribusinya, sehingga harga pupuk, pestisida melejit mahal sehingga mempengaruhi harga pangan.

Selanjutnya Kabadan menambahkan jika SDM pertanian yang ada harus tetap memberdayakan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) beserta isinya. Yaitu para penyuluh, petani, poktan, P4S dan juga pemerhati pertanian. Hanya SDM yang profesional mampu mengenjot produktivitas. Saya berharap BPP terus meningkatkan kapasitas penyuluh dan petani.

BPPSDMP terus mengejot pertanian presisi menjamin pendapatan kita, kementan memiliki pertanian presisi dengan low budget. Selama pangan diperlukan selama itu pula pertanian diperlukan, pangan tidak boleh terngangu”, jelas Dedi.

Sementara, Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Kapusluhtan), Bustanul Arifin Caya selaku Narasumber pada acara tersebut juga mengatakan jika fokus utama kegiatan penyuluhan tahun 2023 diantaranya adalah insentif kinerja penyuluh, percontohan penerapan teknologi (SL), pengembangan Kelembagaan Ekonomi Petani, DAK fisik dan non fisik, Program IPDMIP dan SIMURP.