kabarfaktual.com – Sesi pertama sidang musim semi parlemen Serbia diwarnai kekacauan setelah anggota parlemen oposisi menyalakan suar dan melempar gas air mata dalam rapat pada Selasa (4/3).

Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap protes antikorupsi yang telah mengguncang Serbia dalam beberapa bulan terakhir.

Kericuhan terjadi setelah koalisi yang dipimpin Partai Progresif Serbia (SNS) menyetujui agenda sidang. Sejumlah politikus oposisi langsung menyerbu meja Ketua Parlemen Ana Brnabić, memicu baku hantam dengan petugas keamanan.

Dikutip dari The Guardian, beberapa anggota parlemen bahkan melempar granat asap dan gas air mata ke tengah ruang rapat.

Tayangan televisi menunjukkan asap hitam dan merah muda mengepul di dalam ruangan, membuat suasana semakin kacau.

Ketua Parlemen Ana Brnabić mengecam aksi protes oposisi, menyebutnya sebagai kegagalan gerakan revolusi warna.

“Revolusi warna kalian telah gagal, dan negara ini akan terus hidup. Negara ini akan bekerja dan terus meraih kemenangan,” ujar Brnabić dalam sidang tersebut.

Brnabić juga mengungkapkan bahwa dua anggota parlemen mengalami luka akibat kericuhan ini, dengan salah satunya mengalami stroke dan kini dalam kondisi kritis.

Serbia telah diguncang oleh gelombang protes antikorupsi yang dipimpin mahasiswa dalam beberapa bulan terakhir. Gerakan ini meningkatkan tekanan terhadap pemerintahan Presiden Aleksandar Vučić.

Krisis politik yang memburuk menyebabkan beberapa pejabat tinggi Serbia mengundurkan diri, termasuk Perdana Menteri Serbia pada Januari lalu.

Situasi ini menambah ketidakstabilan politik di negara Balkan tersebut, di tengah meningkatnya ketidakpuasan publik terhadap kebijakan pemerintah.

Parlemen Serbia berkomitmen untuk tetap melanjutkan sidang meski diwarnai kekacauan. Namun, gelombang protes diperkirakan masih akan berlanjut, dengan tekanan terhadap pemerintahan Vučić yang semakin meningkat.