Jakarta – Sejumlah 500 orang lebih mahasiswa Jakarta asal Sulawesi tenggara (Sultra) Senin, 29/8/2022 melakukan deklarasi Lukman Abunawas Sebagai gubernur 2024-2029. Deklarasi yang dilakukan mahasiswa dan masyarakat Sultra dijakarta tersebut bertujuan untuk menyatakan bahwa Bapak Dr.H. Lukman Abunawas, SH.,MH.,M.Si merupakan pilihan masyarakat dan mahasiswa dijakarta.
Selain itu deklarasi tersebut juga memberikan gambaran bahwa keadaan Sulawesi tenggara saat ini sangat membutuhkan pemimpin yang memiliki pengalaman memimpin serta berpengalaman baik didalam melakukan proses pemerintahan maupun dalam menjalankan pelayanan di masyarakat.
Sosok kepemimpinan Dr.H. Lukman Abunawas.SH.,MH.,M.Si tersebutlah yang menjadi penilaian mahasiswa maupun masyarakat Sultra dijakarta yang layak untuk memimpin bumi Anoa tersebut, sederat pengalaman yang melekat pada dirinya dinilai sangat layak.
Diketahui Dr.H. Lukman Abunawas. SH.,MH.,M.Si merupakan mantan Bupati Kabupaten Konawe dua periode, kemudian dipercayakan menjadi sekertaris daerah (Sekda) Sultra dimasa kepemimpinan Gubernur Nur Alam. Setelah menjabat sebagai Sekda, kemudian masyarakat Sulawesi tenggara memilih Dr.H. Lukman Abunawas. SH.,MH.,M.Si sebagai Wakil Gubernur dimasa kepemimpinan Gubernur Ali Mazi. Berdasarkan penilaian tersebutlah masyarakat maupun Mahasiswa Sulawesi tenggara yang dijakarta kemudian mendeklarasikan Dr.H. Lukman Abunawas. SH.,MH.,M.Si sebagi satu satunya pemimpin yang layak memimpin Sultra ditahun 2024-2029 sebagai Gubernur Sultra.
Jauh sebelum sosok Dr. H. Lukman Abunawas. SH.,MH.,M.Si, memegang kepemimpinan sebagai Bupati Konawe dua periode, masyarakat telah mengenal sosok pribadi yang humanis, bersahabat, mengayomi dan menjadi kakak maupun orang tua, bagi kalangan muda, maupun sangt dekat dimasyarakat. Sosok tersebut merupakan cermin kepribadian yang melekat pada Dr.H. Lukman Abunawas. SH.,MH.,M.Si yang sangat tidak bisa dilupakan di masyarakat. Bukan disaat akan menjadi calon baru, pura-pura melakukan pendekatan-pendekatan baik kepada mahasiswa maupun masyarakat dijakarta, tegas salah seorang mahasiswa asal Sultra yang ikut melakukan deklarasi tersebut.