KABARFAKTUAL.COM – Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmennya untuk mewujudkan swasembada pangan di Indonesia. Meskipun menghadapi tantangan seperti krisis pangan global dan perubahan iklim.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman optimistis bahwa Indonesia dapat mencapai swasembada pangan dalam waktu dekat. Ia mengajak seluruh pihak untuk berkolaborasi dan bekerja keras demi mewujudkan ketahanan pangan nasional.

Optimalisasi lahan menjadi solusi dalam mengatasi krisis pangan, sekaligus menjadi langkah pasti dalam mewujudkan swasembada pangan.
Optimasi lahan merupakan usaha meningkatkan pemanfaatan sumber daya lahan pertanian menjadi lahan usahatani melalui upaya perbaikan dan peningkatan daya dukung lahan, sehingga dapat menjadi lahan usahatani yang lebih produktif.
Di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan lahan seluas 50.000 hektar menjadi lokasi optimalisasi lahan dalam rangka meningkatkan produksi pertanian khususnya padi dalam mewujudkan swasembada pangan.
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Andi Nur Alamsyah menyampaikan bahwa Kabupaten Bone dipilih sebagai lokasi optimalisasi lahan seluas 50.000 hektar yang tersebar pada 70 titik optimalisasi karena kabupaten Bone mempunyai potensi lahan yang luar biasa dan hampir semua lahan ditanami namun kurang optimal. Kementan menggenjot produktivitas pertanian di Kabupaten Bone sebagai percontohan Nasional.
“Dengan target optimalisasi 50.000 hektar lahan, Pemerintah Pusat dan Daerah berkomitmen untuk, Meningkatkan irigasi, dengan pemasangan pompa air di lahan tadah hujan, Memperkuat infrastruktur pendukung, seperti jalan usaha tani dan jaringan distribusi air, serta Pemberdayaan petani melalui pendampingan teknologi pertanian modern.
Rakor ini menjadi langkah awal dalam mewujudkan transformasi pertanian Bone. Kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan petani diharapkan mampu menghasilkan terobosan yang berdampak jangka panjang,” kata Andi Nur Alamsyah, dalam Rakor Rapat Koordinasi Persiapan Pelaksanaan Kegiatan Optimasi Lahan Tahun 2025 di Kabupaten Bone, Senin (14/4/2025).
Ia berharap optimalisasi lahan dikabupaten Bone mampu meningkatkan indeks pertanaman (IP) yang didukung dengan adanya bantuan alsintan dari Kementerian Pertanian, serta kontrak perjanjian antara Dinas Pertanian dengan Brigade Pangan serta kelompok tani terkait peningkatan Indeks Pertanaman.
Sementara itu, Penjabat Sekretaris Daerah kabupaten Bone Andi Saharuddin menegaskan, sebagai salah satu kabupaten terbesar di Sulawesi Selatan dengan 27 Kecamatan dan 328 Desa/ Kelurahan, Bone memerlukan perhatian khusus untuk mengoptimalkan setiap jengkal lahannya.
“Potensi pertanian kami sangat besar, tetapi butuh pendekatan teknis dan dukungan infrastruktur untuk memastikan produksi padi meningkat signifikan”, jelasnya.
Rakor tersebut dihadiri, Bupati Bone, Andi Asman Sulaiman, Sekretaris Daerah (Pj. Sekda) Bone Andi Saharuddin, Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) RI Andi Nur Alam Syah, Direktur Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) Kementerian Pertanian RI. Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang, Perwakilan Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa, Plt. Kepala Dinas Pertanian Prov. Sulsel, Dandim 1407 Bone, Brigade Swasembada Pangan dan para penyuluh pertanian se-Kab. Bone.
- Alsintan
- BBWS Pompengan Jeneberang
- Brigade Pangan
- Dinas Pertanian Bone
- Dirjen PSP
- Indeks Pertanaman
- Kabupaten Bone Kabupaten
- Kementerian Pertanian
- Ketahanan Pangan Nasional
- Mentan Andi Amran Sulaiman
- Pertanian
- Pertanian Sulawesi Selatan
- Petani Bone
- Polbangtan Gowa
- Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa
- Pompanisasi
- swasembada pangan 2027
Tinggalkan Balasan