Tingkatkan Skala Usaha, Kementan Pacu Regenerasi Petani di Sulawesi Selatan

hibah kompetitif
Direktur Polbangtan Gowa, Detia Tri Yunandar yang didampingi oleh Manajer Yess Sulsel Kisman Arsyad saat mengunjungi penerima manfaat program yess di Lappariaja Kabupaten Bone. (Sumber: Humas Polbangtan Gowa)

GOWA – Kementerian Pertanian (Kementan)  kian serius memfasilitasi generasi muda Indonesia untuk terjun ke dunia pertanian. Untuk melahirkan wirausaha milenial dari sektor pertanian Kementan bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD) meluncurkan Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS)

Hal tersebut sebagaimana arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) untuk terus memfasilitasi pemuda dalam bidang pertanian.

“Kita fasilitasi mereka. Kita tingkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka melalui pelatihan. Kita manfaatkan teknologi, alsintan, jejaring hingga jejaring pemasaran,” tegas Syahrul.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, menyebutkan pihaknya telah berupaya mengubah pola pikir generasi muda bahwa pertanian itu keren dan hebat sebagai subsektor ekonomi yang menjanjikan bagi masa depan keluarga maupun bangsa dan negara.

Menurut Dedi, untuk mendorong generasi muda menggeluti sektor pertanian, BPPSDMP Kementan bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD) gencar melakukan sosialisasi Program YESS.

“Kami di Kementan berharap setiap tahunnya ada satu juta generasi muda yang bergerak di sektor pertanian. Jika ini terlaksana, kami yakin, Indonesia ke depan akan makmur,” ungkap Dedi.

Baca Juga:   Kementan Sukses Gelar Sosialisasi Monitoring dan Aplikasi Sisfo Genta Organik

Dalam kunjungan ke Kampus II Polbangtan Gowa, Direktur Polbangtan Gowa, Detia Tri Yunandar yang didampingi oleh Manajer YESS Sulsel Kisman Arsyad berkesempatan mengunjungi penerima manfaat program YESS di Lappariaja Kabupaten Bone.

Penerima manfaat program YESS tersebut bernama Ferdi dengan usaha jamur tiram.

Ferdi mengatakan walaupun permintaan hanya untuk masyarakat sekitar tapi mereka kewalahan dalam memenuhi permintaan. Kami memasarkan produk kami menggunakan story whatsapp dan itu sangat membantu.

Kini usaha yang ia beri nama jamur tiram barokah 84 mengalami peningkatan hingga mampu  menghasilkan 10 kg per hari  nilai jual per kg Rp. 25.000.

Direktur Polbangtan Gowa Detia Tri Yunandar menyarankan agar tetap meningkatkan produksi dan berusaha untuk mengajak tetangga sekitar untuk berwirausaha jamur terutama untuk kaum wanita yang dimana profesi utama penduduk di daerah itu adalah peternak.

Untuk itu kepada Mobilizer dan Fasilitator Program YESS, Detia Tri Yunandar mengarahkan agar terus memotivasi penerima manfaat dalam membentuk ekosistem untuk budidaya jamur.

“Bersama Kementan kita  tingkatkan kemampuan SDM serta  skala usaha melalui peningkatan  kapasitas produksi dan jaminan   pasar”, tandas Detia.