kabarfaktual.com — Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Urusan Pengungsi (UNHCR) mendesak pemerintah Indonesia untuk segera menyelamatkan kapal yang mengangkut ratusan pengungsi Rohingya yang masih terkatung-katung di lepas pantai Aceh. Kapal tersebut telah terombang-ambing di laut selama beberapa hari, dengan lebih dari 100 pengungsi di atasnya.
“UNHCR secara mendesak mengimbau pihak berwenang untuk memastikan penyelamatan di laut dan penurunan yang aman bagi kelompok yang putus asa ini,” kata Faisal Rahman, staf perlindungan UNHCR di Indonesia. UNHCR dan mitranya juga siap memberikan bantuan kepada kelompok rentan tersebut.
Para pengungsi Rohingya, yang mayoritas adalah Muslim, melarikan diri dari penindasan di Myanmar dan sering kali menempuh perjalanan laut berbahaya untuk mencapai negara-negara seperti Malaysia dan Indonesia. Kapal yang membawa pengungsi tersebut sempat berlabuh sekitar 6 kilometer dari pantai Aceh, dan pada Senin berhasil ditarik hingga 1,6 kilometer dari pantai.
Lima pengungsi telah dievakuasi pekan lalu karena masalah kesehatan, namun setidaknya satu orang dilaporkan meninggal di atas kapal. Warga setempat masih menunggu petugas imigrasi untuk menentukan langkah selanjutnya.
Meski Indonesia bukan penandatangan Konvensi Pengungsi PBB, negara ini telah lama menampung ribuan pengungsi Rohingya dan pengungsi lainnya dengan alasan kemanusiaan. Indonesia juga menyerukan kepada negara-negara tetangga untuk berbagi tanggung jawab dalam merelokasi para pengungsi.
Panglima Laot Aceh Selatan, bersama aparat hukum dan pemangku kepentingan lainnya, telah memberikan bantuan logistik berupa makanan dan minuman kepada para pengungsi Rohingya, meskipun mereka belum ditarik ke daratan.