PENINGKATAN ekspor merupakan tugas kolaborasi bersama antara pemerintah, asosiasi, serta pelaku bisnis untuk terus mempromosikan produk Indonesia. Hal ini dibuktikan oleh Kementerian Perdagangan dalam upaya menjaga surplus neraca perdagangan 2021 dengan menggenjot ekspor non migas, yakni kopi Indonesia ke pasar global Berlin, Jerman.
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI, Jerry Sambuaga menjelaskan bahwa ini merupakan upaya mewujudkan melalui peningkatan ekspor komoditas ekspor potensial yakni kopi Indonesia. “Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Berlin menggelar cupping dan tasting Kopi Nusantara sebagai rangkaian peningkatan ekspor kopi ke pasar global, khususnya Jerman,” terangnya.
Putra politisi senior Partai Golkar, Theo Sambuaga ini menambahkan, pemerintah memiliki gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan hal ini harus dipraktikan dalam keseharian kita. “Mari, kita gunakan produk Indonesia seperti jam, sepatu, bahkan celana yang saya pakai semua buatan Indonesia. Termasuk, kita juga dapat mendukungnya dengan mengonsumsi kopi nusantara,” ajak Wamendag.
Wamendag juga menyebutkan sejumlah strategi peningkatan ekspor kopi Indonesia ke pasar global. “Peningkatan tersebut yakni, memperkuat sinergi dengan asosiasi dan pelaku bisnis kopi, meningkatkan sinergi dan jejaring dengan Kementerian Luar Negeri, Kedutaan Besar RI, Konsulat Jenderal RI, serta perwakilan perdagangan di luar negeri khususnya Atase Perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) serta meningkatkan branding kopi nusantara,” tutup mantan anggota DPR RI perwakilan Sulut ini.
Diketahui, Indonesia merupakan produsen kopi terbesar ke-4 dunia dan eksportir terbesar ke-9 dengan pangsa 2,99 persen pada 2019. Nilai ekspor kopi periode Januari—November 2020 tercatat sebesar USD 737,28 juta. Negara tujuan ekspor kopi Indonesia antara lain Amerika Serikat, Malaysia, Jepang, Mesir, Italia, dan Jerman.(ale/*)