JAKARTA – Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) melaporkan 2 peneliti BRIN ke Bareskrim Polri dan serentak di seluruh Polda di Indonesia. 2 peneliti BRIN yang dilaporkan yakni Thomas Djamaluddin dan AP Hasanuddin.
“Iya dua-duanya dilaporkan dengan UU ITE dan KUH Pidana,” kata Sekretaris LBH PP Muhammadiyah Ikhwan Fahrozi, Selasa, 24 April 2023.
Menurut Ikhwan, pihaknya telah mengantongi bukti tangkapan layar dari akun media sosial kedua terlapor. Sebelumnya, pernyataan provokatif salah satu peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangeran Hasanuddin atau AP Hasanuddin menebar ancaman akan membunuh warga Muhammadiyah melalui akun media sosial. Adapun ancaman tersebut muncul merespons perbedaan penentuan Idulfitri 1444 Hijriah. Diketahui, warga Muhammadiyah merayakan Idulfitri pada Jumat (21/4/2023), sedangkan pemerintah menetapkan Idulfitri pada Sabtu (22/4/2023).
“Dari LBH pusat sudah mendapatkan informasi lebih-lebih di daerah akan melaporkan juga karena kan ada infonya IMM di Kakarta akan melaporkan ke polda,” katanya.
Ikhwan menjelaskan bahwa warga Muhamadiyah itu kan warganya paling toleransi. “Tapi karena ada yang mencoba melecehkan konstitusi kita, akhirnya Muhammadiyah dengan kesadarannya terpanggil melaporkan akun-akun seperti ini untuk meminimalisir terjadinya intoleransi di negara kita,” ujar Ikhwan.
“Di beberapa daerah di polda-polda daerah masing-masing melaporkan secara serentak,” tambah Ikhwan.
Sebelumnya, peneliti BRIN atau Badan Riset dan Inovasi Nasional Andi Pangerang Hasanuddin pemilik akun AP Hasanuddin telah menyampaikan surat pernyataan meminta maaf kepada warga Muhammadiyah.
Dalam surat pernyataan yang ditandatangani Andi Pangerang Hasanuddin, ia menyampaikan permohonan maaf kepada pimpinan dan warga Muhammadiyah. Dia mengakui, komentar yang dikeluarkannya di media sosial terhadap Muhammadiyah karena rasa emosi dan ketidakbijaksanaan dirinya.
“Melalui surat ini memohon maaf kepada pimpinan dan warga Muhammadiyah atas komentar saya di Facebook terhadap seluruh warga Muhammadiyah di akun Facebook tertanggal Minggu, 23 April 2023,” kata AP Hasanuddin dalam surat pernyataannya yang diterima dan dikutip Beritasatu.com pada Selasa (25/4/2023).
“Komentar tersebut dikarenakan rasa emosi dan ketidakbijaksanaan saya saat melihat akun Thomas Djamaluddin diserang oleh sejumlah pihak,” tulis AP Hasanuddin dalam suratnya.
“Saya MEMINTA MAAF SEBESAR-BESARNYA KEPADA PIMPINAN DAN SELURUH WARGA MUHAMMADIYAH yang merasa tersinggung dengan komentar saya tersebut. Saya berjanji tidak akan mengulangi perbuatan semacam ini lagi di waktu-waktu mendatang,” lanjut AP Hasanuddin.
“Demikian surat pernyataan ini dibuat, atas perhatian masyarakat semua, saya ucapkan terima kasih,” kata AP Hasanuddin di akhir surat pernyataannya.(SW)