kabarfaktual.com – Ketua Umum Tamalaki Wonua Konawe, Asrif Banasuru, melontarkan kritik keras terhadap pemberitaan salah satu media daring yang dinilainya mencoreng nama baik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Konawe. Asrif menilai informasi yang dimuat tidak hanya sepihak, tetapi juga berpotensi menyesatkan opini publik dan merusak citra lembaga layanan kesehatan yang menjadi rujukan utama di Kabupaten Konawe.
Pemberitaan yang dimaksud dimuat oleh SuaraSultra.com pada 26 Juni 2025, dengan judul “Dewas RSUD Konawe Diduga Tak Aktif, Risjon Sudah Enam Bulan Tak Terima Honor.”
Dalam laporan tersebut, salah satu anggota Dewan Pengawas (Dewas) RSUD Konawe menyebut minimnya fasilitas menjadi alasan lemahnya kualitas layanan rumah sakit. Hal inilah yang memicu reaksi tegas dari Asrif.
“Kami sebagai masyarakat adat sangat menyayangkan pernyataan yang seharusnya menjadi bahan evaluasi internal, justru diumbar ke publik. Ini bukan hanya membuka aib institusi sendiri, tapi juga dapat melemahkan kepercayaan masyarakat,” ujarnya, Jumat (27/6).
Asrif menegaskan bahwa setiap bentuk kritik dan evaluasi internal rumah sakit sebaiknya disampaikan melalui jalur resmi dan tertutup, bukan dikonsumsi publik secara mentah. Menurutnya, langkah yang diambil oleh oknum Dewas tersebut telah mencederai etika kelembagaan dan komunikasi institusional yang sehat.
“Pernyataan seperti ini bisa menimbulkan stigma negatif terhadap RSUD Konawe. Padahal, rumah sakit ini adalah kebanggaan masyarakat Konawe. Kritik itu penting, tapi harus disampaikan dengan bijak dan tepat,” tegasnya.
Sebagai tokoh adat yang aktif mengawal isu pelayanan publik, Asrif mengingatkan semua pihak agar tidak gegabah dalam menyampaikan informasi kepada media, apalagi jika menyangkut institusi vital seperti rumah sakit.
Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat dan pihak internal RSUD untuk menjaga reputasi rumah sakit, terutama di tengah upaya meningkatkan pelayanan kesehatan daerah.
“Kita semua bertanggung jawab menjaga kepercayaan masyarakat. Jangan sampai pernyataan-pernyataan yang tidak bertanggung jawab malah memicu penurunan kepercayaan terhadap institusi yang selama ini kita banggakan bersama,” tambahnya.
Asrif juga berharap media dapat lebih berhati-hati dan berimbang dalam menyampaikan informasi, dengan memastikan konfirmasi dari semua pihak yang terkait sebelum berita dipublikasikan.
Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan, pihak BLUD RSUD Konawe maupun anggota Dewas RSUD yang disebutkan dalam laporan masih belum memberikan klarifikasi resmi. Upaya konfirmasi oleh awak media masih terus dilakukan guna menghadirkan informasi yang objektif dan berimbang.
Tinggalkan Balasan