PAHAM radikalisme yang masih meresahkan masyarakat, terus menjadi perhatian serius pemerintah dan berbagai organisasi kemasyarakatan (ormas) untuk melakukan pembubaran. Hal ini pun membuat Wakil Ketua Nahdatul Ulama (NU) Sulawesi Utara (Sulut) Bidang Dakwah, Hi Husen Pedju mengatakan kalau radikalisme musuh kita bersama.

Husen yang juga Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulut, Bidang Dakwah mengajak untuk sama-sama merawat dan menjaga NKRI agar tidak dimasuki paham radikalisme. “Ini sudah bukan rahasia lagi, oknum-oknum yang ingin mecabik-cabik dan merongrong negara kita, serta ingin mengganti lambang negara dan UUD 1945 adalah musuh kita bersama,” tegasnya.

Lanjutnya, paham radikalisme jangan sampai masuk di Indonesia, khususnya di Sulut dan Kota Manado. “Mari kita kobarkan ukhuwa dan persatuan, kita rawat dan jaga negara yang kita cintai ini. Semua kembali kepada diri kita. Apabila negara aman, kita juga aman dan perputaran ekonomi tentunya lancar. Ayo kita dukung program pemerintah dibawa kepemimpinan Gubernur Sulut, Olly Dondokambey dan Wagub, Steven Kandouw,” ajak Husen.

Ia juga menambahkan, Kota Manado yang dipimpin Walikota, Andrei Angouw dan Wakil Walikota, Richard Sualang telah mampu menjaga toleransi hingga menjadi contoh bagi daerah-daerah lain. “Sulut dan Kota Manado menjadi contoh kerukunan umat beragama. Kita jaga, kita rawat agar negara Indonesia aman, makmur dan sejahtera,” kata Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sulut Bidang Dakwah.

Husen juga mengajak kepada umat islam dan warga nahdliyin untuk sama-sama mendukung program pemerintah yang telah menjaga agar paham radikalisme tidak masuk di negara Indonesia. “Apabila ada yang ingin mencabik-cabik dan merongrong negara kita, maka mereka akan menjadi musuh kita. NU akan menjadi garda terdepan menjaga NKRI,” tutup tokoh muslim Sulut ini.(ale/*)