Pemilu Dua Tahun Lagi, Elit Partai Sudah Saling Serang

JAKARTA- Pemilu dua tahun lagi, elit partai sudah saling serang. Setelah PKS dan PDIP saling serang terkait kinerja kadernya di pemerintah daerah, kini giliran Nasdem dan PAN saling serang.

Kader Nasdem lebih dulu mengeluarkan pernyataan yang menyerang Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Elite Partai NasDem Zulfan Lindan menyebut Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Partai Golkar, PAN, dan PPP merupakan koalisi tak sungguh-sungguh atau ecek-ecek. Padahal Pemilu dua tahun lagi, belumlah elok bicara saling serang.

KIB sendiri terdiri dari Golkar, PAN dan PPP. Sementara Nasdem meski belum membentuk koalisi namun komunikasi dengan PKS dan Partai Demokrat sudah intens. Masih ada waktu karena Pemilu dua tahun lagi.

Terkait serangan elite Nasdem terhadap KIB, PAN tak ambil pusing dan menganggap apa yang disampaikan Zulfan seperti celotehan.

“PAN dan KIB menganggap lontaran pernyataan Zulfan Lindan seperti celotehan yang lucu saja. Tidak bermakna apa-apa buat soliditas dan eksistensi KIB. Semua warga bangsa, termasuk kader partai non KIB boleh mengkritik, menghujat, dan memuji KIB,” kata Waketum PAN Viva Yoga Mauladi, Selasa (27/9/2022).

Viva menyebut lebih baik NasDem mengumumkan saja koalisinya dengan PKS dan Demokrat, daripada menyoroti KIB. Dia pun meragukan NasDem akan menyampaikan koalisinya.

Baca Juga:   Penantian 32 Tahun, Indonesia Akhirnya Rebut Emas Sepakbola SEA Games

“Sampai detik ini belum juga ada deklarasi tiga partai itu. Jangan sampai membangun koalisi fatamorgana, dinarasikan di awang-awang, tidak turun ke bumi politik Indonesia, he-he-he,” ucapnya.

Selain itu, Viva juga mengaku heran NasDem mengkritik KIB di tengah situasi belum punya koalisi. Menurutnya, KIB dan rencana koalisi NasDem tak bisa dibandingkan.

“Belum ada deklarasi koalisi NasDem kok dikatakan lebih berkualitas dibanding dengan KIB. Padahal KIB telah selesai menyusun platform dan program koalisi, juga saat ini sedang melakukan koordinasi di tingkat kabupaten/ kota. Jadi, dari parameter kualitas, KIB dan rencana koalisi NasDem tidak dapat dibanding-bandingke,” ujar dia.

“Karena pertama, NasDem belum dapat pasangan koalisi partai untuk dideklarasikan karena NasDem tidak bisa mengusulkan paslon di Pilpres sendirian. Dan kedua, NasDem belum mengumumkan platform koalisi,” lanjut dia.

Yoga meminta agar NasDem lebih baik segera umumkan koalisi daripada sibuk membandingkan koalisi partai lain.

“Dari perspektif ini saja, jika dibandingkan dengan KIB, ya seperti Jaka Sembung naik ojek, kagak nyambung Jek. Ayo Bang Zulvan, senior saya, segeralah NasDem deklarasi koalisi. Dan segeralah menyusun platform dan program koalisi. Baru nanti dibandingkan dengan KIB,” imbuh dia.

Sementara PPP membalas dengan mengatakan koalisi NasDem belum terbentuk.

Baca Juga:   Guntur Soekarnoputra Nilai Ganjar Lebih Pantas Ketimbang Puan

“Kami ini KIB koalisi yang konkret, koalisi yang pertama kali terbangun dalam periode ini untuk Pemilu 2024. Jadi kalau ada yang mengatakan koalisi ecek-ecek, ya dia akan tidak tahu apa.. koalisinya dia aja belum terbentuk,” kata Ketua DPP PPP Achmad Baidowi (Awiek) kepada wartawan, Senin (26/9/2022).

Awiek meminta Zulfan untuk saling menghargai dan tidak saling mencela sesama partai politik. Dia juga membantah jika KIB itu sekocinya Ganjar Pranowo bila tak dicalonkan jadi Presiden oleh PDIP.

“Sebaiknya sesama partai itu saling menghargai tidak saling mencela dan KIB tidak diajarkan untuk mencela dan tidak mentradisikan mencela satu sama lain, karena masing-masing memiliki kewenangan hak otonom yang sama dan sama sekali tidak ada dikatakan apa sekocinya Ganjar,” ucapnya.(SW)