Anies Janjikan Perubahan yang Autentik Bukan Hanya Retorika

JAKARTA – Capres Anies Baswedan janji menghadirkan perubahan yang autentik. Anies kemudian membandingkan visi misinya dengan dua paslon Pilpres 2024 lainnya.

“Ada satu hal yang jadi satu catatan penting, apa pembedanya? Ini ada 3 pasangan calon masing-masing buat visi misi yang disusun bersama. Timnas AMIN visinya berbeda dengan yang lain, yang lain berbicara tentang sektor, sektor ekonomi apa, pendidikan apa, itu penting dan kita lihat ada namanya 8 sayap kemajuan,” kata Anies di Ancol Beach City Mall, Rabu (30/11/2023).

Anies mengatakan hanya paslon nomor 1 yang bicara soal wilayah. Menurutnya, pendekatan di Indonesia tidak bisa dipukul rata.

“Tapi khusus dalam pendekatan, kami satu-satunya visi yang bicara wilayah. Apa untuk Sumatera, apa untuk Kalimantan, apa untuk Sulawesi, apa untuk Nusa Tenggara, apa untuk kawasan pesisir, apa kawasan pegunungan. Indonesia tidak dianggap sebagai sebuah tempat yang semua sama,” jelas Anies.

“Jadi bukan hanya sektornya, tapi wilayahnya, visinya dua itu. Bandingkan dengan yang lain, tidak ada yang bicara tentang wilayah, seakan-akan Indonesia itu sama, dalam kenyataannya beda-beda,” imbuh dia.

Baca Juga:   Di Acara Kopdar, Giring Curhat PSI Selalu Tak Dianggap

Anies kemudian menerangkan soal akan melakukan bukan sekadar pertumbuhan wilayah, melainkan ada pemerataan. Sehingga, lanjut dia, ada keadilan yang dirasakan oleh rakyat.

“Yang dibutuhkan Kalimantan belum tentu dibutuhkan Sulawesi, yang dibutuhkan Nusa Tenggara belum tentu dibutuhkan jawa. Jadi dari situ terlihat kita insyaallah ingin mengikhtiarkan perubahan bukan kosmetik, tapi perubahan yang autentik dan mendasar,” jelasnya.

“Dan ini artinya pendekatan kita akan berubah, dari yang semula pertumbuhan, kita bicara pertumbuhan dan pemerataan. Membesarkan kue itu penting, tapi memastikan potongan kuenya adil itu tidak kalah penting,” lanjut Anies.

Selain itu, Anies juga ingin fokus pada sektoral dan kawasan. Termasuk tidak hanya menuntaskan proyek pemerintah.

“Seringkali pemerintah berorientasi pada penyelesaian proyek pemerintah, kita ingin berubah menuntaskan persoalan rakyat bukan hanya menyelesaikan proyek pemerintah,” paparnya.(SW)