“Saat Akper Pemda dimerger ke polindra mengalami kemajuan yang sangat pesat, dimana sekarang bisa mengirimkan lulusannya ke luar negeri untuk magang dan kerja profesional, diantaranya ke Jepang dan Korea Selatan,” papar Karsid.

Perlu diketahui Polindra, lanjut Karsid, adalah institusi pendidikan tinggi negeri satu-satunya di kabupaten Indramayu, Polindra disiapkan untuk menyongsong pengembangan kawasan industri Rebana metropolitan di Jawa Barat, hal itu jelas membutuhkan banyak serapan tenaga kerja terampil yang profesional.

“Jika ponpes al zaytun dialih statuskan atau dimerger ke polindra tentu akan berdampak penyiapan lulusan terampil yang lebih banyak,” jelas Karsid.

Bukan hanya itu, Karsid juga menyampaikan bahwa Polindra saat ini memiliki motto yang dicanangkan oleh direktur Polindra yang baru yaitu “kereta cepat”, dimana Polindra melebarkan sayapnya ke luar negeri dengan membangun kerjasama dalam penyaluran lulusan, seperti Jepang, Belanda, Singapura, India, dan Jerman.

“Dan saat ini juga Polindra ditunjuk untuk pengembangan dan pemrakarsa pembangunan jalan tol bandara Kertajati ke Indramayu untuk mendukung akses dalam pengembangan kawasan industri Rebana metropolitan,” pungkas Karsid.(SW)