Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat terkapar setelah ditembak Bharada E atau Richard Eliezer. Tembakan Richard yang berjumlah tiga hingga empat kali itu hanya membuat Yoshua terluka.
Selanjutnya tanpa ampun FS menembak kepala Yoshua. Tembakan itu membuat Yoshua yang sedang terkapar tewas seketika.

Hal itu terungkap saat jaksa penuntut umum (JPU) membacakan dakwaan. Sidang perdana ini menghadirkan FS sebagai terdakwa.

Jaksa awalnya menceritakan peristiwa di rumah dinas Duren Tiga. Di sana ada korban Yoshua dan terdakwa lain yakni Putri, Eliezer, Ricky, dan Kuat Ma’ruf.

Terdakwa FS kemudian datang belakangan kemudian meminta Kuat Ma’ruf memanggil Yosua.

“Selanjutnya FS bertemu dengan Kuat Ma’ruf di lantai satu di mana Kuat Ma’ruf melihat FS dalam keadaan raut muka marah dan emosi lalu dengan nada tinggi Ferdy Sambo mengatakan, ‘Wat! Mana Ricky dan Yosua. Panggil!’,” ucap jaksa.

Ferdy Sambo disebutkan oleh jaksa tak menyesal membuat skenario rekayasa penembakan Yosua. Sambo pun mengatakan percuma jadi jenderal bintang 2 tapi kehormatan keluarga hancur.(SW)