kabarfaktual.com – Media sosial dihebohkan oleh pengungkapan sindikat pembuatan uang palsu yang beroperasi di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Makassar, Sulawesi Selatan. Uang palsu yang diproduksi oleh sindikat ini disebut sulit dibedakan secara kasat mata dari uang asli, sehingga menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

Menanggapi hal ini, Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI), Marlison Hakim, menegaskan bahwa bank sentral terus memperkuat unsur pengamanan keaslian uang rupiah dengan mengadopsi inovasi teknologi terkini. “Kami terus memperhatikan, menerapkan, dan mengadopsi teknologi terkini guna melindungi masyarakat dari upaya pemalsuan uang,” ujar Marlison, Rabu (25/12).

Edukasi dengan Program CBP Rupiah

Untuk mengurangi risiko peredaran uang palsu, BI menggalakkan program Cinta, Bangga, Paham (CBP) Rupiah yang bertujuan meningkatkan edukasi masyarakat tentang cara mengenali keaslian uang. Marlison menyarankan masyarakat untuk menggunakan metode Dilihat, Diraba, Diterawang (3D) sebagai langkah sederhana dalam memastikan uang yang diterima adalah asli.

Metode 3D untuk Kenali Keaslian Uang

  1. Dilihat: Periksa benang pengaman yang tampak seperti dianyam dan berubah warna saat dilihat dari sudut tertentu.
  2. Diraba: Rasakan cetakan kasar pada gambar pahlawan, burung Garuda, nominal uang, dan kode tuna netra berupa pasangan garis di sisi kanan dan kiri uang.
  3. Diterawang: Cermati tanda air (watermark) berupa gambar pahlawan dan ornamen electrotype pada pecahan Rp100.000 dan Rp50.000, serta logo BI yang terlihat utuh saat diterawangkan ke arah cahaya.

Masyarakat juga dapat menggunakan alat bantu seperti lampu UV atau kaca pembesar untuk memastikan keaslian uang rupiah.

Tindak Lanjut Temuan Uang Palsu

Marlison mengimbau masyarakat yang mencurigai uang palsu untuk segera mendatangi kantor Bank Indonesia terdekat untuk verifikasi. BI juga memiliki Counterfeit Analysis Center yang dilengkapi tenaga ahli untuk menganalisis keaslian uang dan membantu proses penyidikan oleh pihak kepolisian.

“Jika terdapat dugaan pemalsuan uang, BI siap mendukung proses penyidikan Polri dengan tenaga ahli dan analisis mendalam melalui Counterfeit Analysis Center,” jelas Marlison.