Jokowi Nyaris Makan Buah Berformalin

MANGGARAI- Kepala Loka Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Manggarai Barat Andirusmin Nuryadin mengatakan buah mengandung formalin yang nyaris dimakan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan keluarga saat liburan di Labuan Bajo belum tentu berbahaya untuk dikonsumsi. Bahkan, ia menilai semua buah sejatinya memiliki kandungan formalin alami.

Formalin alami atau bawaan itu, kata Andirusmin, yang membuat buah tidak cepat busuk setelah dipetik. Konsumsi buah mengandung formalin buah menjadi berbahaya kalau ditambah formalin sintetis atau buatan.

Memang, ia menyebut saat pengujian makanan yang akan disantap Jokowi, teridentifikasi buah yang disajikan memiliki kandungan formalin. Namun, belum diketahui formalin yang dimaksud alami atau sintesis.

Untuk pengujian apakah formalin pada buah itu berbahaya atau tidak untuk dikonsumsi harus diperiksa lebih lanjut di Laboratorium BPOM. Paspampres tak menghidangkan buah berformalin itu walaupun belum tentu berbahaya, sebagai bentuk kehati-hatian.

“Di buah itu ada formalin alami. Kemarin itu identifikasi saja ada atau tidak (formalin dalam buah). Untuk lebih berhati-hati, teman-teman Paspampres ya tidak usah dihidangkan. Bukan berarti berbahaya (untuk dimakan),” ujarnya, Kamis (27/4/2023).

“Belum bisa dipastikan alami atau sudah disuntik. Kalau untuk pengawasan (makanan) Presiden, ketika terindentifikasi formalin ya lebih baik tidak disajikan, kan begitu,” lanjut Andirusmin.

Ia menjelaskan pengujian zat berbahaya pada makanan yang hendak disantap Jokowi dan keluarga saat liburan di Labuan Bajo itu sama seperti pengujian yang dilakukan Loka POM terhadap takjil yang dijual selama masa puasa.

Baca Juga:   Indonesia Berduka, Jokowi Minta PSSI Stop Liga 1

“Cuma untuk Presiden, ketika teridentifikasi langsung diserahkan kepada Paspampres. Untuk takjil kalau terindentifikasi mengandung bahan berbahaya kami melakukan pembinaan kepada pemilik sarana. Kemudian, sampelnya itu pun kalau dia perlu tindaklanjuti kami kirim ke BPOM Kupang untuk diuji,” jelasnya.

Adapun, untuk mengetahui ambang batas normal formalin pada buah yang aman untuk dikonsumsi harus melalui pengujian lebih lanjut di laboratorium.

Yang pasti, lanjut dia, selain buah tidak boleh ada makanan mengandung formalin karena dipastikan berbahaya. Untuk formalin pada buah perlu pemeriksaan laboratorium untuk menguji kandungannya berbahaya atau tidak.

“Kalau misal dia buah itu kan ada takarannya. Sebenarnya formalin itu tidak boleh ditambahkan sama sekali ke makanan. Kalau pada buah ada formalin bawaan, ada standarnya, metodenya ada di pengujian,” ungkapnya.

Andirusmin kembali menegaskan bahwa mengonsumsi buah yang mengandung formalin diperbolehkan hanya apabila kandungan formalinnya alami.

“Nggak masalah (makan buah berformalin alami) karena memang setahu kami kenapa buah itu tidak gampang rusak karena dia punya formalin bawaan. Buah itu ketika dipetik kan ada yang bertahan sampai beberapa hari nggak langsung busuk karena dia memiliki formalin bawaan yang membuat dia bisa bertahan tidak langsung busuk ketika dipetik,” tegasnya.

“Yang masalah itu ialah formalin sintetis yang ditambahkan (disuntik ke buah), itu berbahaya. Kalau buah tidak masalah karena memang dia (formalin) alami,” tandas Andirusmin.

Baca Juga:   Kalangan Pengusaha Harap Transisi Kepemimpinan dari Jokowi ke Prabowo Tanpa Gejolak

Diketahui, Jokowi dan keluarga yang sedang libur Lebaran di Labuan Bajo nyaris mengonsumsi buah yang mengandung formalin. Buah itu akhirnya disingkirkan, sehingga tidak dihidangkan untuk Jokowi dan keluarganya.

Formalin ditemukan saat Loka POM Manggarai Barat melakukan pengujian makanan yang hendak disantap Jokowi dan keluarga. Pengujian itu dilakukan tiga jam sebelum makanan disantap oleh Jokowi.

“Ketika dilakukan uji sebanyak tiga kali, parameter uji menunjukkan ada kandungan formalin melebihi standar, sehingga untuk buah ini direkomendasikan untuk tidak dihidangkan,” imbuh dia.

Merespons kabar tersebut, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat menggandeng Loka POM sidak ke semua restoran di Labuan Bajo untuk melakukan pengujian kandungan formalin pada makanan.

Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi dan Wakil Bupati Yulianus Weng langsung melakukan sidak. Sidak dimulai kemarin, dilanjutkan hari ini hingga semua restoran pun didatangi.(SW)