“Oleh sebab itu, konstruksi putusannya sangat bagus, ilmiah, tidak jadul. Banyak loh hakim yang sampai hari ini kalau nulis putusan itu pakai bahasa-bahasa Belanda, strukturnya pakai Belanda, ini ndak nih, ini modern, bisa dipahami dan sulit untuk dibantah perspektif yang digunakan. Narasinya juga modern,” imbuh Mahfud.

Mahfud mengatakan hakim telah bersikap objektif selama persidangan. Mahfud menilai konstruksi putusan hakim terhadap Eliezer progresif.

“Saya melihat hakim itu punya keberanian, hakim itu objektif membaca seluruh fakta persidangan dan dibacakan semua yang mendukung Eliezer, yang memojokkan Eliezer, semua dibaca. Suara-suara masyarakat didengarkan, rongrongan yang mungkin ada untuk membuat putusan tertentu tidak berpengaruh kepada hakim. Sehingga dia saya lihat putusannya menjadi sangat logis, tentu menurut saya berkemanusiaan ngerti denyut-denyut kehidupan masyarakat, kemudian progresif juga,” beber Mahfud.

Eliezer divonis 1,5 tahun penjara. Vonis ini jauh lebih rendah dari tuntutan jaksa, yakni 12 tahun penjara.