“Kami tidak tahu siapa yang menembakkan rudal itu,” kata Duda seperti dilansir CNN, Rabu (16/11).

Rudal itu menyebabkan ledakan di Przewodow yang merupakan kota kecil dekat perbatasan Ukraina. Dua mencatat bahwa rudal itu ‘kemungkinan besar diproduksi di Rusia’.

“Kami bekerja dengan tenang dan dengan cara yang sangat tenang,” kata Duda dalam pidato dari Biro Keamanan Nasional di Warsawa itu.

Rusia meluncurkan gelombang serangan rudal terbesarnya di kota-kota Ukraina dalam lebih dari sebulan. Serangan rudal Rusia ke Ukraina terjadi beberapa jam setelah Presiden Ukraina Volodymr Zelensky berpidato lewat video soal rencana perdamaian di depan para pemimpin dunia pada KTT G20 di Bali.

Dilansir CNN, Rabu (16/11/2022), sirene serangan udara terdengar di seluruh Ukraina tak lama setelah pemimpinnya menguraikan rencana 10 poin, termasuk penarikan pasukan Rusia dan pemulihan integritas teritorial Ukraina.

Serangan itu menargetkan infrastruktur listrik di beberapa wilayah Ukraina. Akibatnya, lebih dari tujuh juta warga Ukraina tanpa listrik dan pasokan listrik dalam kondisi kritis.(SW)