kabarfaktual.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menawarkan 13 aset gedung milik perusahaan pelat merah di kawasan Monas, Jakarta Pusat, kepada pengusaha Hong Kong. Penawaran ini dilakukan dalam rangka pemindahan ibu kota ke IKN Nusantara di Kalimantan Timur, dan sebagai langkah preventif agar gedung-gedung tersebut tidak terbengkalai.

Erick mengungkapkan hal ini saat melakukan roadshow di Hong Kong pada Maret lalu. Menurutnya, penawaran gedung-gedung ini mendukung rencana PT Danareksa (Persero) untuk meluncurkan Property Fund yang bertujuan meningkatkan nilai aset-aset BUMN di sekitar Monas. “Kemarin kami roadshow dengan para potensi pemain properti yang mau juga melihat ini sebagai opportunity,” kata Erick di Jakarta, Sabtu (20/4).

Menteri yang juga menjabat sebagai Ketua PSSI ini menyampaikan bahwa sudah ada perusahaan Hong Kong yang menunjukkan minat, namun ia belum dapat mengungkapkan nama perusahaan tersebut karena belum ada kesepakatan resmi. “Saya tidak boleh ngomong siapa karena belum ada black and white. Jadi, kita harus mendorong value creation baru, di mana aset-aset BUMN yang belum maksimal harus kita upgrade atau beri kesempatan,” tambah Erick.

Erick juga menjelaskan bahwa tidak ada alasan khusus dalam memilih Hong Kong sebagai mitra pengembang aset BUMN. “Kenapa bukan Singapura? Karena kita belum melihat agresivitas perusahaan-perusahaan Singapura untuk properti di Indonesia. Mereka masih melihat potensi properti di Singapura,” ungkap Erick Menteri Badan Usaha Milik Negara.

Belakangan, Erick berambisi menjadikan kawasan Monas sebagai city center, serupa dengan New York di Amerika Serikat. Ia berharap bahwa kehadiran city center yang direncanakan akan mendorong pertumbuhan ekonomi Jakarta, terutama setelah ibu kota dipindah. Pembangunan Dana Reksa Tower dan BSI Tower di area tersebut telah ditetapkan sebagai awal dari transformasi ini, yang juga direncanakan untuk menjadi Islamic Financial Center.