“Untuk Al-Zaytun sekarang ini kita fokus pada pidana umumnya, bukan pada radikalisme NII-nya. Kan yang sekarang muncul dan sedang ditangani. Kalau itu nanti biar BNPT terus mendalami dan kami akan terus monitor NII itu,” kata dia.

“Ya biarkan nanti diselidiki BNPT dan densus kalau ada tindakan-tindakan misalnya fisik,” tambahnya.

Mahfud menjelaskan sejarah Al-Zaytun memang tidak bisa disembunyikan, yaitu berasal dari sembilan kompartemen NII. Dan seiring bertambahnya waktu, terus berubah menjadi lembaga pendidikan seperti sekarang.

“Karena itu, sejarahnya memang tidak bisa disembunyikan. Dulu ya, itu munculnya itu dari ide kompartemen sembilan NII,” tuturnya.(SW)