Tak Tahu Rencana Pembunuhan, Bharada E Diperintahkan Menembak Brigadir J

JAKARTA – Berada di waktu dan tempat yang salah. Demikian gambaran posisi Bharada E jika pengakuannya kepada pengacaranya yang baru Ronny Talapessy benar adanya.

Menurut Ronny Talapessy, sesuai cerita Bharada E, kliennya kliennya tidak tahu menahu adanya rencana pembunuhan Brigadir J. Ia dipanggil terakhir oleh Irjen Ferdy Sambo. Saat itu ia yang tidak mengerti apa-apa diperintahkan Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J.

“Waktu pemanggilan itu klien kami orang terakhir yang dipanggil (dipanggil Ferdy Sambo untuk mengeksekusi Brigadir J),” kata Ronny, Minggu (14/8).

Ronny menyebut Bharada E tidak mengetahui rencana pembunuhan yang dilakukan Ferdy Sambo kepada Brigadir J. Bharada E, sambung Ronny, juga tidak menjadi bagian dari rencana pembunuhan itu.

“Jadi klien kami tidak tahu rencana pembunuhan ini dan tidak mengetahui dan tidak menjadi bagian dari rencana pembunuhan ini,” ujar Ronny, berharap Bharada E bebas dari kasus tewasnya Brigadir J.

“Kalau ancaman ini yang dipakai kan Pasal 338 dan 340, tolong dicatat ya nanti di situ ditulis dengan sengaja, artinya apa? mengetahui dan menghendaki, sedangkan faktanya Bharada E, dia tidak mengetahui dan tidak menjadi bagian dari rencana pembunuhan,” ujar Ronny.

Baca Juga:   Manajemen PT PNM Diduga Lakukan Penipuan, Nasabah Pilih Lapor Polisi

“Maka nanti ke depannya kita minta ke majelis hakim untuk masukin Pasal 51, kenapa? Peniadaan hukuman. Itu target kita dari lawyer supaya Bharada E bebas,” sambungnya.

Soal adanya janji pemberian uang Rp1 miliar oleh Fedy Sambo, Ronny mengatakan janji itu diucapkan Ferdy Sambo setelah peristiwa penembakan.

“Jadi janji itu dikatakan bukan sebelum tetapi setelah kejadian,” kata Ronny.

“Itu kan ceritanya harus dilihat utuh ada ceritanya. Kalau seolah-olah mengasih uang itu kan klien saya berarti terlibat dalam rencana pembunuhan, padahal tidak, dia itu ditawari setelah kejadian,” ungkap Ronny.

Dikatakannya, agar tidak menyita perhatian, Ferdy Sambo baru akan memberikan uang kepada Eliezer, Kuat, dan Ricky pada Agustus 2022 atau sebulan setelah kejadian. Uang itu pada akhirnya tidak pernah diberikan.

Sementara itu, Bharada E dipanggil lantaran Bripka RR tak berani mengeksekusi Brigadir J. Menurut pengakuan RR dia saat itu malah bersembunyi dibalik kulkas.(SW)