kabarfaktual.com — Upaya diplomatik Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mengakhiri konflik bersenjata antara Israel dan Iran tampaknya menemui jalan buntu. Hanya beberapa jam setelah Trump mengumumkan gencatan senjata penuh, militer Israel melaporkan serangan baru dari Iran yang menewaskan empat warga sipil di selatan Israel.
“Enam gelombang rudal telah diluncurkan dari Iran,” kata militer Israel dalam pernyataan resminya.
Serangan tersebut terjadi sekitar pukul 01.30 waktu setempat dan menghantam wilayah Beersheba, menyebabkan kehancuran signifikan dan korban jiwa. Layanan medis Israel, Magen David Adom, menyatakan bahwa tiga orang tewas di lokasi, sementara korban keempat meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit. Saksi mata juga melaporkan ledakan keras di kawasan Tel Aviv dan sekitarnya.
Sebelumnya, melalui platform media sosial Truth Social, Trump menyatakan bahwa kedua pihak telah menyetujui gencatan senjata total yang akan berlaku secara bertahap dalam 24 jam.
“Saya ingin memberi selamat kepada kedua negara, Israel dan Iran, atas stamina, keberanian, dan kecerdasannya dalam mengakhiri apa yang harus disebut sebagai ‘Perang 12 Hari’,” tulis Trump.
Menurutnya, Iran akan menghentikan serangan lebih dulu, diikuti oleh Israel 12 jam kemudian. Namun, hingga serangan terjadi, belum ada konfirmasi resmi dari pemerintah Iran maupun Israel mengenai kesepakatan tersebut.
Pernyataan Trump langsung dibantah oleh Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, yang menyebut bahwa Iran tidak akan menghentikan operasi militernya kecuali Israel menghentikan “agresi ilegal terhadap rakyat Iran” sebelum pukul 04.00 waktu Teheran.
“Keputusan akhir mengenai penghentian operasi militer akan diambil kemudian,” tulis Araghchi melalui akun X (sebelumnya Twitter).
Sementara itu, media pemerintah Iran melaporkan bahwa rudal terakhir telah ditembakkan sebelum waktu yang dirujuk Trump sebagai awal gencatan senjata. Ledakan juga dilaporkan terjadi di wilayah utara dan pusat kota Teheran, meski belum ada laporan korban jiwa dari pihak Iran.
Tak hanya menyerang Israel, Iran juga sempat meluncurkan 14 rudal ke Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar, fasilitas militer terbesar milik Amerika Serikat di Timur Tengah. Trump menyebut serangan itu sebagai bentuk “respon sangat lemah” dari Iran, dan mengklaim pihak AS telah menerima pemberitahuan sebelumnya dari Teheran.
“Kami berhasil menangkal seluruh serangan rudal itu dengan sangat efektif,” ujar Trump.
Sementara itu, pemerintah Qatar mengecam keras serangan tersebut sebagai “agresi terang-terangan”, dan menyatakan memiliki hak untuk melakukan tindakan balasan yang sepadan.
Serangan rudal dari Iran ini menandai kegagalan awal diplomasi gencatan senjata yang digagas oleh Presiden Trump. Ketegangan antara kedua negara masih tinggi, dan kekhawatiran terhadap eskalasi konflik lebih luas kembali meningkat.
Para pengamat menilai bahwa tanpa kesepakatan resmi dan verifikasi internasional, pengumuman damai seperti ini sulit direalisasikan di tengah dinamika geopolitik kawasan yang sangat kompleks.
Tinggalkan Balasan