JAKARTA – Perlahan tapi pasti, suara Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) naik dalam waktu singkat di Jawa Timur, dan menggerus suara capres lainnya. Warga maupun tokoh Nahdatul Ulama (NU) mulai membuka hati dan menerima pasangan AMIN yang dideklarasikan Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dari Koalisi Perubahan.

“Pintu-pintu NU mulai terbuka untuk pasangan AMIN,” ujar Direktur Eksekutif Politika Research & Consulting (PRC) Rio Prayogo, Minggu (17/9/2023).

Bahkan, lanjut Rio, bila konsolidasi basis NU dan PKB di Jawa Timur terus berlangsung, suara AMIN akan naik dan suara Prabowo akan turun.

“Jika konsolidasi basis NU dan PKB di Jatim terus berlangsung, kita percaya suara Anies-Muhaimin akan naik dan suara Prabowo akan turun,” katanya.

Survei juga menemukan data mengejutkan tentang porak-porandanya peta koalisi setelah duet Anies-Gus Imin dideklarasikan (2/9).

“Deklarasi Anies-Muhaimin mengejutkan dan memporak-porandakan peta koalisi,” kata Rio.

Bahkan, deklarasi ini berdampak pada kenaikan suara pemilih Anies dalam dua minggu terakhir di Jatim.

“Deklarasi ini ternyata berefek kepada kenaikan suara Anies Baswedan dalam seminggu terakhir, khususnya di Jawa Timur,” ujarnya.

Temuan lainnya menunjukkan, mulai ada pergeseran suara PKB ke Anies setelah berpasangan dengan Gus Imin.

“Suara PKB juga terlihat sudah mulai bergeser ke Capres Anies Baswedan setelah berpasangan dengan Gus Imin,” tandasnya.

Rio mengatakan dalam waktu seminggu usai deklarasi AMIN, sebanyak 22,4% pemilih PKB mulai bermigrasi ke Anies.

“Jadi menarik memang dalam wktu seminggu ada proses peralihan. Ini teridentifikasi ketika ada 22,4% pemilih PKB sudah mulai bermigrasi ke Anies,” ujar Rio dalam pemaparaanya, Minggu (17/9/2023).

Rio mengingatkan, hal ini dapat menjadi peringatan bagi tim Prabowo dalam mengumpulkan suara di Jawa Timur.

“Ini harus menjadi warning untuk Gerindra,” tuturnya.(SW)