Kekejaman Israel, Satu Anak Tewas Setiap 10 Menit di Gaza

NEW YORK – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa rata-rata satu anak tewas setiap 10 menit di Jalur Gaza yang terus diselimuti perang antara Israel dan Hamas. WHO bahkan menggambarkan sistem layanan kesehatan di Jalur Gaza saat ini sedang ‘bertekuk lutut’ menghadapi situasi kemanusiaan yang mengerikan.

“Tidak ada tempat dan tidak ada seorang pun yang aman,” sebut Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus saat berbicara di hadapan 15 negara anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), seperti dilansir Reuters, Sabtu (11/11/2023).

Dalam sidang Dewan Keamanan PBB pada Jumat (10/11), Tedros melaporkan bahwa setengah dari total 36 rumah sakit di Jalur Gaza dan dua pertiga pusat layanan kesehatan primer di sana sudah tidak beroperasi. Dia menyebut bahwa rumah sakit yang masih bertahan pun harus beroperasi melebihi kapasitas.

Dengan situasi tersebut, menurut Tedros, sistem layanan kesehatan di Jalur Gaza saat ini sama saja seperti sedang ‘bertekuk lutut’.

“Koridor rumah sakit penuh dengan korban luka, orang-orang sakit, dan orang-orang yang sekarat. Kamar mayat kewalahan. Operasi bedah dilakukan tanpa anestesi. Puluhan ribu pengungsi berlindung di rumah-rumah sakit,” tutur Tedros dalam pernyataannya.

Baca Juga:   Sandi Uno Pantau Pariwisata Aceh usai Ribut Pengungsi Rohingya

Israel bersumpah untuk menumpas Hamas yang menguasai Jalur Gaza, setelah serangan pada 7 Oktober lalu yang menurut para pejabat Tel Aviv telah menewaskan sekitar 1.200 orang dan membuat lebih 240 orang disandera.

Militer Israel menggempur Jalur Gaza — yang menjadi tempat tinggal bagi 2,3 juta orang — dari udara, melakukan pengepungan total dan mengerahkan operasi darat untuk membalas serangan Hamas. Lebih dari 11.000 orang, termasuk 4.500 anak-anak, tewas akibat serangan Israel selama lebih dari sebulan terakhir.

“Rata-rata, satu anak tewas setiap 10 menit di Gaza,” sebut Tedros di hadapan Dewan Keamanan PBB.(SW)