Ancaman “Skuad Lama” yang Dimaksud Brigadir J Ternyata Kuat Ma’ruf

JAKARTA-Ancaman “Skuad Lama” yang dimaksud Brigadir J ternyata Kuat Ma’ruf, yang merupakan sopir dan asisten senior Ferdy Sambo.

Seperti diketahui sebelumnya almarhum Brigadir J menyampaikan di WA dengan pacarnya Vera, bahwa dirinya akan dibunuh oleh skuad lama.

Sebelumnya juga beredar video call Brigadir J dengan pacarnya Vera. Pernyataan Vera soal ancaman ke Brigadir Yosua dari ‘skuad’ ini pernah disampaikan oleh pengacara Brigadir Yosua, Kamarudin Simanjuntak. Saat itu, sosok ‘skuad’ itu memang tak pernah diungkap secara jelas.

“Pada Juni dia diancam untuk dibunuh. Terakhir (mendapatkan ancaman pembunuhan) 7 Juli 2022 atau sehari sebelum dia dibunuh,” kata pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, saat dihubungi, Jumat (29/7/2022) lalu.

Dia mengatakan, Brigadir J bercerita kepada pacarnya, Vera Simanjuntak, bahwa ia mendapat ancaman dari ‘skuad lama’. Dia mengatakan komunikasi Brigadir J yang dilakukan beberapa kali membuat sang pacar dapat menangkap ‘skuad lama’ yang dimaksud Brigadir J.

“Dia menyebutkan dari ‘skuad lama’. ‘Skuad lama’ yang dipahami kekasihnya adalah ajudan Kadiv Propam,” kata dia.

Baca Juga:   Polri Tangkap Bandar Judi Kelas Kakap yang Buron ke Luar Negeri

Kamaruddin mengatakan ancaman pembunuhan yang diterima Brigadir J pada Kamis (7/7) terjadi lewat telepon dan chatting. “Via lewat telepon WhatsApp, bahkan ada chatting-nya,” katanya

Kejelasan sosok “skuad lama” itu akhirnya diungkap oleh Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, dalam rapat dengan Komisi III DPR di gedung DPR, Jakarta, Senin (22/8/2022).

Komnas HAM mengungkapkan hasil penelusuran terkait tewasnya Brigadir Yosua atau Brigadir J, termasuk soal komunikasi dengan keluarga Brigadir Yosua dan pacar Brigadir Yosua, Vera.

“Kami komunikasi dengan pacar Brigadir J, Vera dan kami mendapatkan keterangan cukup detail. Memang betul tanggal 7 Juli malam, ada ancaman pembunuhan,” ucap Anam. Seperti diketahui, Brigadir Yosua tewas dibunuh pada 8 Juli 2022.

Anam lalu menirukan pernyataan Vera saat itu. Vera menyampaikan kalimat ancaman yang diterima oleh Brigadir Yosua lalu diceritakan ke Vera.

“Kurang lebih kalimatnya begini: jadi Yosua dilarang naik ke atas menemui ibu P karena membuat Ibu P sakit. Kalau naik ke atas, akan dibunuh,” kata Anam menirukan isi ancaman yang disampaikan Vera.

Baca Juga:   Pemerintah Tak Berdaya Hadapi KKB Papua, 18 Nyawa Melayang Dalam 6 Bulan

Kala itu, Vera menyebut ancaman berasal dari ‘skuad’ lama. Tapi Vera tahu siapa yang dimaksud dengan ‘skuad lama’ yang mengancam Yosua.

“Siapa yang melakukan? Vera bilang oleh skuad. Skuad ini siapa, apa ADC apa penjaga, sama sama tidak tahu, saya juga tidak tahu,” papar Anam.

“Ujungnya nanti kita tahu bahwa skuad yang dimaksud itu adalah Kuat Ma’ruf. Si Kuat, bukan skuad penjaga ternyata,” sambungnya.(SW)