JAKARTA – Ada indikasi kebohongan di alat pendeteksi kebohongan pada sidang Kuat Maruf. Sidang Kuat Maruf menghadirkan saksi ahli poligraf Aji Febrianto Ar-Rosyid.
Saksi ahli menyerahkan kepada Tuhan soal akurasi 100 persen alat tes kebohongan yang digunakan untuk menguji keterangan para terdakwa kasus pembunuhan Brigadir J.
Pernyataan itu disampaikan oleh Aji saat dicecar penasihat hukum Kuat Ma’ruf soal tingkat akurasi hasil tes poligraf hanya sampai 93 persen.
Dari 93 persen tingkat akurasi tes kebohongan, tim penasihat hukum Kuat menyinggung 7 persen yang tidak akurat. Ia lantas bertanya faktor apa saja yang menyebabkan hal tersebut bisa terjadi.
“Tadi kan saudara bilang, tadi kan pertanyaannya keakuratan tes poligraf itu 93 persen, berarti kan ada 7 persen itu tidak akurat. Nah, apa yang menyebabkan 7 persen itu, faktor 7 persen itu menjadi tidak akurat?” tanya pengacara Kuat.
“Saya tidak tahu,” jawab Aji.
“Lah tadi saudara menyatakan tadi kan sudah ditanya keakuratannya itu 93 persen, bukan 100 persen. Kalau 100 persen saya tidak bertanya,” kata penasihat hukum Kuat.
Tinggalkan Balasan