Andi menyinggung sosok Khofifah yang digadang-gadang bakal mendampingi Anies sebagian cawapres. Ia menilai elektabilitas Khofifah masih di bawah Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.

“Khofifah juga potensial, tetapi bahwa berdasarkan survei dia jadi tidak potensial. Lihat survei cawapes atau capresnya kan sangat jauh di bawah AHY. (Survei) yang berpasangan juga, Anies-AHY dan Anies-Khofifah, lebih besar Anies-AHY kira-kira itu data kuantitatifnya,” kata Andi.

Andi menyebut AHY juga seorang Nahdatul Ulama (NU) jika dibandingkan dengan Khofifah. AHY, lanjut Andi, juga berpeluang besar untuk dipilih kaum perempuan.

“Kalau seorang NU, AHY juga NU, Khofifah juga NU. Pemilih perempuan, AHY juga banyak, Demokrat dan AHY banyak dipilih oleh kaum perempuan. Dan orang jangan lupa, masih ada SBY, masih ada jejak SBY di Jawa timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, bahkan Indonesia timur dan Sumatera,” sambungnya.

Ia menyebut pasangan Anies-AHY lebih menjanjikan dari tokoh lain. Meski demikian, Andi menekankan Anies Baswedan memiliki kewenangan penuh terkait cawapresnya kelak.