JAKARTA – Bakal capres dari koalisi NasDem, Demokrat dan PKS, Anies Baswedan, menyebut ada Menko secara terang-terangan bicara perubahan konstitusi negara di hadapan publik secara terbuka.
Pakar politik dari Universitas Paramadina Khoirul Umam menyebut ada dua Menko yang pernah bicara soal perubahan konstitusi.
“Terkait tudingan Anies terkait adanya Menko yang hendak mengubah konstitusi itu, besar kemungkinan tudingan itu dialamatkan ke Menko Maritim dan Investasi LBP,” kata Umam saat dihubungi, Jumat (17/3/2023).
“Namun tak menutup kemungkinan juga pesan ini diarahkan untuk menyentil Menko Perekonomian,” lanjut dia.
Namun, Umam menyebut tidak ada yang bisa membuktikan keterlibatan Menko dalam apa yang disebutnya sebagai operasi politik penundaan pemilu sehingga harus ada amandemen konstitusi. Umam mengatakan prediksinya berdasarkan pada jejak manuver politik dua Menko itu.
“Merujuk pada rekam jejak manuver politik tahun 2022 lalu, nama dua Menko tersebut tergolong cukup terbuka dan intens menyampaikan ide-ide penundaan Pemilu hingga gagasan perpanjangan masa jabatan Presiden,” ucapnya.
Umam kemudian memberikan analisisnya terhadap pernyataan Anies. Menurutnya, Anies hanya sekadar memberi peringatan politik.
“Statement Anies ini bisa dimaknai sebagai peringatan politik, kepada para jaringan rival dan kompetitornya, untuk tetap taat berkonstitusi dan tidak memainkan konstitusi sesuai dengan selera kepentingannya. Di sini, Anies mencoba mengambil poin politik di tengah perdebatan tunda Pemilu yang mensyaratkan amandemen konstitusi negara, di mana pandangannya selaras dengan sikap tegas Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demorkat Susilo Bambang Yudhoyono,” ujar dia.
“Selama ini, Anies masih cenderung bermain aman, menggunakan narasi-narasi aman, sehingga belum menunjukkan ide-ide perubahan yang hendak dia sampaikan,” imbuhnya.
Sebelumnya, Anies Baswedan menyebut ada Menko secara terang-terangan bicara perubahan konstitusi. Dia tak pernah membayangkan pernyataan itu disampaikan di hadapan publik secara terbuka.
“Saya rasa kualitas demokrasi kita itu tidak menurun. Tetapi orang-orang yang tidak komit pada demokrasi sekarang lebih berani untuk mengungkapkan pikirannya,” kata Anies dalam pemaparannya di acara dialog kebangsaan KAHMI Jaya, Ancol, Jakarta Utara, Kamis (16/3) malam.
Anies mengajak semua pihak yang komit dengan Demokrasi untuk lebih lantang menyuarakan. Dia pun menyinggung ada sosok Menko yang justru bicara ingin mengubah konstitusi.
“Kita tidak pernah membayangkan ada petinggi menyatakan ‘Mari kita ubah konstitusi’. Nggak pernah kita membayangkan. Kalau pun ada, itu pertemuan ruang-ruang tertutup bukan? Tapi di ruang terbuka mengatakan itu, nggak pernah terbayang,” tutur Anies.
“Kok ada orang yang berada dalam posisi kunci, posisi kunci nih, Menko, mengatakan mengubah konstitusi dengan jumlah orang seberapa banyak yang mau mendukung,” sambungnya.(SW)