BPS Catat Kenaikan Harga Beras Eceran 11,88 Persen pada Juni 2024

BPS Catat Kenaikan Harga Beras Eceran 11,88 Persen pada Juni 2024
BPS Catat Kenaikan Harga Beras Eceran 11,88 Persen pada Juni 2024

kabarfaktual.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya kenaikan harga beras eceran yang mengalami inflasi sebesar 11,88 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Juni 2024. Secara bulanan (month-to-month/mtm), harga beras eceran juga mencatat kenaikan tipis sebesar 0,1 persen.

“Harga beras yang kami sampaikan merupakan rata-rata harga beras yang mencakup berbagai jenis kualitas beras dan mencakup di seluruh wilayah Indonesia,” kata Plt Sekretaris Utama BPS, Imam Machdi, dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin (1/7).

Selain itu, BPS juga melaporkan kenaikan harga beras grosir sebesar 10,87 persen (yoy) pada Juni 2024, meskipun secara bulanan harga beras grosir turun sebesar 0,28 persen.

Imam juga mengungkapkan bahwa harga beras rata-rata di penggilingan naik 11,93 persen (yoy) pada Juni 2024, dengan kenaikan bulanan sebesar 0,8 persen.

Adapun harga gabah kering panen (GKP) naik 11,34 persen (yoy) dan 5,64 persen secara bulanan. Sementara itu, harga gabah kering giling (GKG) naik 8,17 persen (yoy) dan 2,75 persen secara bulanan.

Baca Juga:   Tips Memilih Hidup Sehat Pasca Pandemi

Berdasarkan data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, rata-rata harga beras kualitas super I berada di level Rp16.800 per kg pada hari ini. Rata-rata harga beras kualitas medium I berada di posisi Rp15.400 per kg, dan rata-rata harga beras kualitas bawah I berada di posisi Rp14.050 per kg. Ketiga jenis beras ini masih memiliki harga yang stagnan dari hari sebelumnya.

BPS mencatat inflasi pada Juni 2024 mencapai 2,51 persen (yoy), dengan kelompok pengeluaran inflasi tahunan terbesar terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 4,95 persen yang memberikan andil sebesar 1,40 persen terhadap inflasi umum.

Komoditas yang memberikan andil terhadap inflasi kelompok ini antara lain beras, cabai merah, dan sigaret kretek mesin. Sementara itu, komoditas lain di luar kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang juga memberikan andil inflasi cukup signifikan adalah emas perhiasan, tarif angkutan udara, dan nasi dengan lauk.