JAKARTA- Dewan Kolonel bentukan Johan Budi disetujui Puan. Sebutan Dewan Kolonel merujuk pada anggota Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) DPR loyalis Puan Maharani.
Anggota Fraksi PDIP Johan Budi, pencetus Dewan Kolonel, mengatakan bahwa tim itu sudah mendapat restu dari Puan.
Johan mulanya menceritakan Dewan Kolonel mulanya beranggotakan 6 orang kemudian bertambah menjadi 12 orang. Kemudian, Johan menyebut Ketua Fraksi PDIP DPR Utut Adianto melaporkan tim itu kepada Puan dan disetujui.
“Iya sepakat (6 orang). Saya yang ngusulin. Kita bentuk ‘Dewan Kolonel’, berkembang, terus dilaporkan ke Mbak Puan. Mbak Puan setuju,” kata Johan kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/9/2022).
Saat ditanya apakah Puan senang dengan bentukan tim itu, Johan hanya menegaskan Puan memberi persetujuan. Dia menyebut Utut-lah yang menghadap Puan untuk melaporkan soal inisiasi tim ini.
“Bukan soal senang apa nggak, tapi kita laporkan, ‘Mbak, ini kita ini, Mbak Puan setuju?’ gitu, lho,” kata dia.
“Yang ngomong setuju, nggak setuju, itu Mas Utut yang menghadap, saya nggak,” imbuhnya.
Eks jubir Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini mengatakan hal ini dibentuk untuk mengerek popularitas sosoknya dengan melakukan sosialisasi ke daerah.
“Makanya kita diskusi dulu sekarang ini bagaimana strateginya. Istilahnya itu menyosialisasikan Mbak Puan dulu. Belum sebagai presiden ya, belum sebagai calon. Saya konkret sama teman-teman itu, untuk mensosialisasikan Mbak Puan ke masyarakat,” katanya.
Johan menjelaskan tim ini bakal bertugas melakukan sosialisasi soal sosok Puan di dapil masing-masing. Dia akan memperkenalkan ketokohan dan prestasi-prestasi Puan kepada masyarakat.
“Misal saya di dapil. Kalau lagi kunjungan ke daerah ketemu dengan masyarakat nanti saya perkenalkanlah Mbak Puan, ketua DPR RI kita, cucunya Bung Karno, tapi nggak ngomongin capres ya. Prestasi-prestasinya,” ujarnya.