Digadang Capres 2024, Anies Sasaran Tembak KPK

JAKARTA – Digadang Capres 2024, Anies sasaran tembak KPK. Ini terkait dengan rivalitas Pilpres 2024. Anies Baswedan dianggap menjadi calon yang potensial.

Lantaran dianggap capres 2024 potensial maka tak heran partai-partai besar yang memiliki kader yang juga berpotensi jadi capres berusaha menjegal Anies.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang kabarnya kini menjegal Anies. Lembaga itu belakangan selalu dikaitkan dengan PDIP, partai penguasa.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu seakan dipaksakan menjadi tersangka dalam dugaan kasus Formula E. Anies Baswedan memberi respons atas munculnya isu dirinya dipaksakan menjadi tersangka.

Saat hadir di kantor MPN Pemuda Pancasila, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (1/10/2022), Anies dicecar pertanyaan wartawan tentang lapor Koran Tempo yang menyajikan Ketua KPK Firli Bahuri memaksakan dugaan kasus Formula E naik penyidikan. Salah seorang anggota Pemuda Pancasila kemudian bertanya kepada Anies.

“Sudah baca Tempo? Bagus,” kata salah seorang anggota Pemuda Pancasila saat menghampiri Anies.

“Baru lihat saya,” timpal Anies menjawab pertanyaan anggota Pemuda Pancasila tersebut.

Anggota Pemuda Pancasila itu kemudian menyebut laporan Tempo soal pimpinan KPK memaksakan penyidikan Formula E itu mencengangkan. Anies tak banyak memberikan tanggapan.

“Bagus, mencengangkan,” kata anggota Pemuda Pancasila.

“Siap-siap,” jawab Anies.

Untuk diketahui, Anies Baswedan sudah diperiksa KPK terkait dugaan korupsi penyelenggaraan Formula E. Anies mengaku senang bisa membantu KPK.

Baca Juga:   Jasa Riset Pasar dan Market Research untuk Properti: Mengungkap Potensi dan Mengurangi Risiko Investasi

“Saya ingin sampaikan senang sekali bisa kembali membantu KPK dalam menjalankan tugasnya,” kata Anies di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada, beberapa waktu lalu

Anies mengaku pihaknya selalu berusaha untuk bisa membantu KPK ketika bertugas di pemerintahan. Kata Anies, saat bertugas di kampus pun, dia selalu menjadikan mata kuliah antikorupsi sebagai mata kuliah wajib.

“Kami selalu berusaha untuk bisa membantu KPK bahkan sebelum ketika bertugas di pemerintahan. Ketika kami bertugas di kampus, kami menjadikan mata kuliah antikorupsi sebagai mata kuliah wajib dan satu-satunya kampus yang menjadikan itu mata kuliah wajib,” ungkapnya.

Sementara itu juru bicara PKS Pipin Sopian mengatakan masyarakat menaruh harapan besar kepada KPK tak jadi alat politik apa lagi menjegal Anies Baswedan.

“Rakyat menaruh harapan besar kepada KPK tidak akan menjadikan dirinya sebagai alat tunggangan politik untuk menggembosi, apalagi menjegal salah satu calon presiden potensial seperti Anies Baswedan,” kata Pipin dalam keterangannya, Kamis (22/9/2022).

Menurut Kepala Staf Presiden PKS itu, KPK harus menjaga kepercayaan rakyat dengan menangani kasus secara transparan, obyektif, dan independen. “Apalagi kasus ini sangat sensitif menyangkut salah satu capres potensial yang memiliki banyak pendukung,” ujar Pipin.

Baca Juga:   Anies Baswedan Tak Hadiri Debat Perdana Pilgub Jakarta, Pilih Tonton Konser John Legend

Jika isu penjegalan itu benar dan KPK menjadi alat politik, kata Pipin, maka demokrasi Indonesia dalam masalah yang besar dan kepercayaan publik kepada KPK akan hilang.

Kabar upaya Anies jadi tersangka juga disampaikan politikus Zulfan Lindan, namun KPK membantah Zulfan. Menurut KPK, kasus dugaan korupsi Formula E masih dalam tahap penyelidikan.

“Sejauh ini tidak ada informasi mengenai hal (gelar perkara) tersebut,” kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri saat dimintai konfirmasi detikcom, Kamis (22/9).

KPK mengatakan proses penyelidikan masih dilakukan. Ali menyatakan KPK melakukan penyelidikan suatu perkara dengan hati-hati.

“Hingga kini proses penyelidikan masih terus dilakukan oleh KPK,” ujar Ali.

“Kami tidak akan mempercepat maupun sengaja memperlambat proses penyelesaian kasus, semua dilakukan sesuai prosedur dan koridor hukum,” sambungnya.(SW)