Umam kemudian memberikan analisisnya terhadap pernyataan Anies. Menurutnya, Anies hanya sekadar memberi peringatan politik.
“Statement Anies ini bisa dimaknai sebagai peringatan politik, kepada para jaringan rival dan kompetitornya, untuk tetap taat berkonstitusi dan tidak memainkan konstitusi sesuai dengan selera kepentingannya. Di sini, Anies mencoba mengambil poin politik di tengah perdebatan tunda Pemilu yang mensyaratkan amandemen konstitusi negara, di mana pandangannya selaras dengan sikap tegas Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demorkat Susilo Bambang Yudhoyono,” ujar dia.
“Selama ini, Anies masih cenderung bermain aman, menggunakan narasi-narasi aman, sehingga belum menunjukkan ide-ide perubahan yang hendak dia sampaikan,” imbuhnya.
Sebelumnya, Anies Baswedan menyebut ada Menko secara terang-terangan bicara perubahan konstitusi. Dia tak pernah membayangkan pernyataan itu disampaikan di hadapan publik secara terbuka.
“Saya rasa kualitas demokrasi kita itu tidak menurun. Tetapi orang-orang yang tidak komit pada demokrasi sekarang lebih berani untuk mengungkapkan pikirannya,” kata Anies dalam pemaparannya di acara dialog kebangsaan KAHMI Jaya, Ancol, Jakarta Utara, Kamis (16/3) malam.
Tinggalkan Balasan