Jurang Kebangkrutan, Perusahaan-perusahaan RI Mulai PHK Karyawan

JAKARTA – Jurang Kebangkrutan, perusahaan-peusahaan RI mulai PHK Karyawan. Dugaan para ekonom terkait Indonesia yang berada di jurang kebangkrutan rupanya bukan isapan jempol, meski rakyat dininabobokan dengan jargon ekonomi meroket.

Tak hanya jargon ekonomi meroket, pemerintahan Jokowi juga meninabobokan dengan berita neraca perdagangan yang surplus tanpa memperhitungkan utang. Kemudian ini yang digaungkan buzzer-buzzer untuk menutup berbagai peringatan yang mengkritisi kebijakan ekonomi pemerintah. Sehingga peringatan agar waspada itu tenggelam dibawah bayang-bayang optimisme semu.

Kini perlahan apa yang dikhawatirkan mulai terbukti. Dalam dua bulan berturut-turut, setidak sudah ada enam perusahaan yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Perusahaan yang melakukan PHK, mulai dari start hingga perusahaan telekomunikasi.

1. Enam Perusahaan PHK

Pada bulan September 2022 lalu, ada tiga perusahaan yang melakukan PHK. Perusahaan yang pertama melakukan adalah Shopee Indonesia. Perusahaan mengatakan hal ini dilakukan untuk efisiensi perusahaan.

Meski begitu, Shopee berkomitmen untuk memberikan dukungan bagi karyawan yang terdampak dari kebijakan ini. Pesangon akan diberikan sesuai aturan perundang-undangan plus 1 bulan gaji.

Kemudian, selang beberapa hari Tokocrypto melakukan PHK sebanyak 45 orang dari total karyawan 227 orang. Hal ini diungkapkan oleh VP Corporate Communications Tokocrypto, Rieka Handayani.

Berlanjut di bulan yang sama, Indosat Ooredoo Hutchinson (IOH) melakukan PHK karyawan di hari Jumat 23 September. Tidak dijelaskan berapa banyak karyawan yang di-PHK, namun yang jelas Indosat mengklaim hampir semua karyawan yang di-PHK menerima paket pesangon yang ditawarkan perusahaan.

Baca Juga:   Dongkrak Ekspor Komoditas Pertanian, Kementan Gelar Training of Trainers

Paket kompensasi yang ditawarkan kepada karyawan adalah rata-rata 37 kali upah, bahkan yang tertinggi mencapai 75 kali upah, dan secara signifikan lebih tinggi di atas persyaratan ketentuan undang-undang yang berlaku.

Bulan Oktober ini juga ada tiga perusahaan yang tercatat melakukan PHK. Pertama adalah Startup edutech Binar Academy mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 20% karyawan. Keputusan ini diambil perusahaan untuk bersiap menghadapi ketidakpastian ekonomi global ke depan.

Lalu, melalui akun Instagram resmi @bananasindonesia, manajemen Bananas menyampaikan dengan berat hati bahwa Bananas akan berhenti beroperasi karena unit ekonomi bisnisnya yang dinilai tidak berjalan dengan baik. Dengan begitu, otomatis akan terjadi PHK karyawan.

Terbaru, Grab akan menutup layanan GrabKitchen di Indonesia terhitung 19 Desember 2022. Dengan begitu, otomatis terjadi PHK karyawan.

Bagi karyawan GrabKitchen yang pada akhirnya berpisah dengan Grab sesuai ketentuan perusahaan, selain kompensasi dan pemenuhan kewajiban sesuai regulasi, diberikan dukungan-dukungan tambahan.

2. Sektor Lain Menyusul PHK Tahun Depan

Ekonom memprediksi akan semakin banyak perusahaan yang akan melakukan PHK, mulai dari sektor fesyen hingga pariwisata. Hal itu tidak dapat dihindari, apa lagi keadaan ekonomi dunia dan dalam negeri diprediksi akan menurun.

Baca Juga:   WhatsApp Meluncurkan Fitur Baru untuk Mengidentifikasi dan Meninggalkan Grup Tak Dikenal

“Saya kira iya (berlanjut) karena ekonomi tahun depan kita kan juga diprediksi lebih rendah dari sekarang untuk beberapa sektor ya turun. Pertama misalnya yang biasanya kena duluan itu industri pakaian, industri tekstil, sandang itu akan kena duluan. Kemudian pariwisata nggak bangkit-bangkit memang masih begini saja,” kata Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad, Senin (24/10/2022).

Sementara sektor lain juga diprediksi akan mengalami penurunan pada bisnisnya, walaupun kemungkinan PHK kecil. “Misalnya otomotif juga akan menurun, tetapi otomotif ini PHK sih nggak ya, bisnisnya saja. Kalau yang lain, sektor perusahaan yang target marketnya mungkin kelas menengah ke bawah,” lanjutnya.(SW)