Hasto lalu mencontohkan tekanan yang muncul terhadap dirinya, kader PDIP Adian Napitupulu, hingga Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya. Dia mengatakan tekanan itu tak akan melonggarkan semangat juang Ganjar-Mahfud.
“Bahkan kita lihat kan sebelumnya Yunarto Wijaya, kemudian ada Saudara Ulin, kemudian Adian, saya. Jadi berbagai signal-signal itu sudah ada, tetapi bagi kami ketika politik itu digerakkan pada keyakinan untuk masa depan bangsa dan negara, dan berakar kuat pada sejarah bagaimana kekuasaan itu untuk rakyat, bagaimana reformasi itu memang untuk menggelorakan semangat antikolusi, nepotisme, dan korupsi. Ya ini menumbuhkan jati diri yang makin Kokoh. Sehingga tekanan-tekanan tidak akan melonggarkan suatu semangat juang, apalagi dengan spirit dari Mas Guntur Soekarnoputra dan kemudian kami bergerak,” ujarnya.
Hasto mengaku prihatin terhadap tekanan dari luar negeri yang menyebutkan kemunduran demokrasi Indonesia. Menurutnya, politik jujur dan adil tak bisa dibendung dengan berbagai intimidasi.
1 Komentar