2. AH, Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan

Pasal sangkaan sama, 359 KUHP dan 360 dan juga pasal 103 ayat 1 juncto pasal 52 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan di mana pelaksanaan dan koordinasi penyelenggaraan pertandingan yang bertanggungjawab kepada LIB. Di situ disebutkan di pasal 3, panpel bertanggungjawab sepenuhnya terhadap pertandingan. Ditemukan tidak membuat dokumen keselamatan dan keamanan bagi penonton stadion, sehingga melanggar pasal 6 ayat 1 regulasi keselamatan dan keamanan. Panpel wajib membuat peraturan keselamatan dan keamanan. Kemudian, mengabaikan permintaan dari pihak keamanan dengan kondisi dan kapasitas stadion yang ada, terjadi penjualan tiket over capasitiy. Seharusnya 38 ribu penonton, namun dijual sebesar 42 ribu.

3. SS selaku Security Officer

Pasal yang dilanggar sama, 359 KUHP dan pasal 360 dan juga pasal 103 ayat 1 juncto pasal 52 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan, di mana tidak membuat dokumen penilaian risiko. Bertanggung jawab terhadap dokumen penilaian risiko untuk semua pertandingan dan juga memerintahkan steward untuk meninggalkan pintu gerbang pada saat terjadi insiden. Di mana sebenarnya steward harus standby di pintu-pintu tersebut, sehingga pintu tersebut tentunya bisa dilakukan upaya untuk membuka semaksimal mungkin. Karena ditinggal dalam kondisi pintu terbuka masih separuh dan ini yang menyebabkan penonton berdesak-desakan.