Tegangan Meningkat: Kelompok Ekstremis Israel Laksanakan Ritual di Masjid Al Aqsa Dibawah Perlindungan Kepolisian

Tegangan Meningkat: Kelompok Ekstremis Israel Laksanakan Ritual di Masjid Al Aqsa Dibawah Perlindungan Kepolisian
Tegangan Meningkat: Kelompok Ekstremis Israel Laksanakan Ritual di Masjid Al Aqsa Dibawah Perlindungan Kepolisian

kabarfaktual.com – Tegangan Meningkat Setelah kelompok ekstremis Israel yang terdiri dari 172 orang dilaporkan menyerbu kompleks Masjid Al Aqsa dan melakukan ritual di situs suci ini. Kelompok ini didampingi dan dilindungi oleh kepolisian Israel selama aksi mereka.

Masjid Al Aqsa, yang merupakan situs penting bagi umat Muslim, terus menjadi titik ketegangan antara warga Muslim Palestina dan warga Yahudi Israel. Warga Yahudi menganggap kompleks tersebut sebagai lokasi dua kuil kuno, yang merupakan situs suci terpenting dalam agama mereka. Namun, sesuai perjanjian status-quo, kompleks Masjid Al-Aqsa seharusnya diperuntukkan hanya bagi umat Islam untuk melaksanakan ibadah salat.

Pihak berwenang Israel, di sisi lain, terus bersikeras untuk menghilangkan eksistensi warga Muslim dan Kristen Palestina di wilayah Yerusalem Timur, dengan tujuan mengubah wilayah tersebut menjadi wilayah yang didominasi Yahudi-Israel. Aneksasi wilayah ini oleh Israel pada tahun 1980 dianggap ilegal oleh komunitas internasional, yang juga menolak klaim kedaulatan Israel atas wilayah Yerusalem.

Selain itu, terdapat sejumlah pemukim ilegal Israel yang menetap di Tepi Barat dan Yerusalem. Ini dianggap oleh komunitas internasional sebagai penghalang utama dalam upaya mencapai solusi dua negara antara Israel dan Palestina. Saat ini, ada sekitar 700.000 warga Israel yang tinggal di pemukiman ilegal tersebut, yang oleh pemerintah Palestina dianggap sebagai upaya perluasan wilayah Israel.

Baca Juga:   Wakil Ketua MPR Sebut Akan Hadir 2 Juta Orang di Aksi Bela Palestina

Kejadian ini menambah Tegangan Meningkat yang sudah ada di kawasan dan memperburuk situasi antara Israel dan Palestina, dengan kekhawatiran akan memicu lebih banyak bentrokan dan ketidak stabilan di kawasan tersebut.