Ekspor Pala dan Kopi Jadi Komoditas Unggulan Kementan

Pala dan Kopi
Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi saat menghadiri agenda Mentan Sapa Petani dan Penyuluh (MSPP) Volume 16, Jumat (05/05/2023) di ruang AOR. (Sumber : Humas Kementan)

JAKARTA – Program Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks) menjadi program andalan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mendorong roda perekonomian.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) berharap program ini mendorong pengusaha dan eksportir melipatgandakan lalu lintas ekspor pertanian menjadi tiga kali lipat sehingga produksi dapat mencapai tujuh persen per tahun.

Mentan Syahrul kembali menegaskan jika pihaknya mengharapkan agar unit-unit teknis Karantina di daerah bisa bekerja sama dengan pemerintah daerah masing-masing. Sehingga ini dapat terus mengembangkan komoditas unggulan daerah berstandar ekspor untuk mendukung gerakan Gratieks

Menurut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan saat ini kualitas ekspor didominasi oleh komoditas perkebunan. Meskipun saat ini kita berada pada dalam krisis pangan global kita bersyukur masih dapat berswasembada beras.

“Ekspor tidak hanya meningkatkan pendapatan petani tetapi terkait dengan harga diri dan jatidiri bangsa, dengan ekspor kedudukan Indonesia ada di level teratas”, jelas Kabadan Dedi.

Pada agenda Mentan Sapa Petani dan Penyuluh (MSPP) Volume 16, Jumat (05/05/2023) di AOR BPPSDMP, Kepala Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan, Badan Karantina Pertanian (Barantan), Junaidi menjelaskan bahwa komoditas kopi dan pala saat ini menjadi andalan komoditas ekspor perkebunan.

Baca Juga:   Penyuluhan Pertanian Menjadi Kunci Membangun Pertanian Lebih Maju

Pembukaan akses pasar dengan penambahan negara tujuan ekspor baru dan peningkatan pangsa ekspor ke negara tujuan yang ada dilakukan melalui promosi dan diplomasi, jelas Junaidi.

Junaidi menjelaskan, bahwa untuk peningkatan nilai tambah dilakukan melalui penyediaan alat pasca panen dan desiminasi teknologi pengolahan komoditi hilirisasi dan agroindustri.

“Dalam hal peningkatan ekspor baik kopi dan pala kami selalu monitoring dan evaluasi setiap empat bulan serta membuat laporan hasil monitoring dan evaluasi, imbuh Junaidi.

Sebagai informasi selain Program MSPP, Kementan memastikan sektor pertanian tanah air akan terus maju, mandiri dan modern. Untuk itu, Kementan melalui BPPSDMP akan memaksimalkan semua program-progran utamanya. Salah satunya melalui program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP).

Program SIMURP ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani melalui penerapan teknologi Climate Smart Agriculture (CSA) atau Pertanian Cerdas Iklim, diantaranya dengan penggunaan varietas unggul, penggunaan petisida nabati, mengurangi pupuk kimia sehingga dapat menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK). (HV/NF)