“Ke depan kita harus ikhtiarkan. Nah, ini semua sekarang dalam situasi di mana kita menuju sebuah fase, fasenya fase baru tahun 2024 saya mengajak kepada semuanya, lupakan peta 2019 kita buat peta baru untuk 2024,” kata Anies Baswedan, Minggu (23/10/2022).

Anies mewanti-wanti jangan sampai relawan terbawa dengan peta lama. Menurutnya, peta baru bisa dibuat dengan melibatkan seluruh warga negara dari berbagai kalangan tanpa adanya batasan apapun.

“Jangkau semua, libatkan semua, jangan batasi dengan batas-batas apapun, juga seluruh anak bangsa diajak dalam sebuah arus perubahan yang akan dikejar, itu yang digambar. Jadi jangan kita terbawa dengan apa yang pernah ada kemarin,” tegasnya.

Lebih lanjut Anies menjelaskan yang dimaksud dengan peta baru untuk Pilpres 2024 ialah, seorang bakal capres tak hanya sekadar menawarkan visi dan misi semata. Tetapi, sosok bakal Capres perlu mengantongi rekam jejak yang bisa dibuktikan kepada seluruh warga.

“Kita buat peta baru, peta baru artinya apa? Kita ingin tawarkan kepada semua bukan hanya visi misi, bukan hanya itu, karena itu adalah sesuatu yang bisa dikarang, tapi yang namanya rekam jejak itu enggak bisa dikarang, karena rekam jejak itu faktual rekam jejak yang senyatanya pernah terjadi. (Jadi) Go-Anies harus bawa rekam jejak,” jelasnya.