“Jangan dikerjakan karena ini merusak semua, seperti pertandingan sepak bola yang kemudian segalanya serba diatur sampai skornya diatur. Marah penonton, penonton marah,” ujar Anies, menekankan dampak negatif dari manipulasi terhadap kepercayaan publik dan legitimasi proses demokrasi. Analogi ini menggambarkan frustrasi dan kemarahan yang dapat dirasakan oleh rakyat jika merasa proses pemilu telah direkayasa atau diatur hasilnya, serupa dengan reaksi penggemar sepak bola ketika mengetahui sebuah pertandingan tidak berlangsung adil.

Pemilu 2024 dianggap sebagai momen kritis bagi demokrasi Indonesia, dengan harapan besar terletak pada proses yang adil, transparan, dan bebas dari segala bentuk kecurangan. Komentar dari calon presiden Anies Baswedan menambah dimensi penting dalam diskusi publik tentang cara-cara memperkuat sistem pemilu dan memastikan bahwa suara rakyat dihormati dan dijadikan dasar pengambilan keputusan politik.

Dengan memperingatkan tentang potensi respons rakyat terhadap kecurangan, Anies mengajak semua pemangku kepentingan untuk serius memperhatikan tuntutan publik untuk pemilu yang bersih dan adil. Ini merupakan seruan bagi para pemimpin politik, lembaga pemilu, dan masyarakat sipil untuk bekerja sama dalam mewujudkan pemilu yang dapat memenuhi harapan dan kebutuhan rakyat Indonesia.