JAKARTA – Anies dan NasDem siapkan strategi rencana ke depan. Kini setelah usai mengemban tugas Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bisa fokus persiapan capres di 2024
Sebagai Capres yang telah didklarasikan Partai NasDem, Anies kini harus bekerja keras mencari kawan koalisi. Sebab, partai Nasdem yang hanya memiliki suara 7% harus menggandeng koalisi dengan partai lainnya hingga memenuhi 20% sebagai syarat untuk bisa maju di pilpres.
Partai Nasdem sendiri semalam menyambangi kediaman Anies di Cilandak, Jakarta Selatan. NasDem berdiskusi dengan Capresnya itu untuk menyamakan langkah dan rencana ke depan.
NasDem dalam hal ini diwakili oleh Waketum NasDem Ahmad Ali didampingi elite NasDem lain Rachmat Gobel. Mereka datang ke kediaman Anies di Jalan Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (16/10/2022) sekitar pukul 21.52 WIB.
“Ya hari ini kan pertemuan silaturahmi, Pak Anies baru selesai ini, dua jam lagi kurang lebih beliau akan melepaskan jabatannya secara resmi. Kami malam ini tentunya untuk bersilaturahmi dengan beliau, sembari berdiskusi tentunya, bercerita tentang apa yang akan direncanakan ke depannya,” kata Ali kepada wartawan di lokasi.
Ali mengatakan pentingnya komunikasi intensif dengan tokoh yang merupakan capres Partai NasDem. Menurutnya, NasDem juga akan melakukan langkah untuk memperkenalkan Anies kepada masyarakat luas.
“Anies sudah kami tetapkan menjadi capres dari partai NasDem sehingga diskusi itu menjadi suatu kebutuhan yang harus segera kita lakukan untuk menyamakan langkah, menyamakan rencana, untuk lebih banyak bersosialisasi. Karena niatan mendeklarasikan Pak Anies ini kan tujuannya untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat, kepentingan masyarakat, untuk lebih mengenal calonnya pastinya,” ujarnya.
“Tentunya kalau itu nyatanya, NasDem harus mengambil langkah-langkah untuk memperkenalkan, membawa Anies untuk lebih banyak berinteraksi kepada masyarakat,” lanjut Ali.
NasDem mengatakan hal itu dilakukan agar masyarakat lebih mengenal dan mendapat referensi yang cukup terhadap Anies. Sebab, menurutnya jika pengenalan itu dilakukan last minute tidak akan efektif bagi masyarakat mengenal lebih jauh salah satu tokoh yang akan dicalonkan sebagai presiden.
“Selama ini kan kami mencalonkan bupati, gubernur, apa lagi presiden, di last minute kan. Akibatnya terjadi adalah masyarakat tidak memiliki referensi yang cukup tentang kepala negara tersebut. Tentunya itu tidak pas, nah kemudian kami mencoba berpolitik dengan mengedepankan kepentingan publik,” ujar Ali.
Namun kata Ali, pihaknya tidak akan membahas secara teknis dalam pertemuan ini. Dia menyebut pertemuan ini akan membahas hal-hal yang ringan saja.
“Kita tentunya malam ini tidak bicara tentang hal teknis, tapi kita diskusi, lebih silahturahmi dengan beliau sembari memberikan ucapan selamat atas keberhasilan beliau memimpin Jakarta selama 5 tahun, kemudian diskusi ringan,” ujarnya.(SW)