Ia menyebut desakan pencopotan Kepala BRIN lantaran persoalan kepemimpinan. Ditambah kelembagaan yang sentralistik.

“Penyebabnya karena persoalan kepemimpinan dan kelembagaan yang sentralistik dan superbody, sementara anggarannya terbatas,” terang Mulyanto.

Sebelumnya, Hasto Kristiyanto merespons desakan Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dicopot. Hasto mengatakan hal itu terjadi karena masing-masing anggota dewan memiliki program di daerah pemilihan (dapil)-nya, sedangkan BRIN memiliki keterbatasan anggaran.

Kondisi ini, menurut Hasto, adalah salah satu contoh akibat sistem proporsional terbuka. Hasto menyebut Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, selaku Ketua Dewan Pengarah BRIN, juga telah mendengar desakan dari Komisi VII DPR RI tersebut.

“Ya sudah (Bu Mega dengar kabar tentang BRIN). Itu akibat proporsional terbuka. Di mana setiap anggota dewan kan mendorong program-program di dapilnya, padahal BRIN ini kan memang anggarannya terbatas,” kata Hasto di Sekolah Partai DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, hari ini.