kabarfaktual.com – Mantan Menko Polhukam, Mahfud MD, mengomentari dugaan gratifikasi yang melibatkan anak bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep, dengan kasus korupsi mantan pejabat Ditjen Pajak Kementerian Keuangan, Rafael Alun Trisambodo. Mahfud berpendapat bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak dapat dipaksa untuk memanggil Kaesang, karena hal tersebut kembali pada itikad baik lembaga tersebut.

Mahfud menegaskan, jika alasan tidak memeriksa Kaesang adalah karena ia bukan pejabat, maka perlu dilakukan koreksi. Menurutnya, banyak kasus korupsi terungkap setelah KPK memeriksa keluarga dari pejabat, seperti yang terjadi dalam kasus Rafael Alun.

“RA, seorang pejabat Eselon III Kemkeu sekarang mendekam di penjara justru ketahuan korupsi setelah anaknya yang hedon dan flexing ditangkap. Anak RA dengan mobil mewah menganiaya seseorang. KPK melacak kaitan harta dan jabatan ayah si anak: ternyata hasil korupsi. KPK memproses, RA dipenjarakan,” kata Mahfud dalam akun X (Twitter) pada Kamis (5/9).

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini juga menyampaikan kekhawatiran bahwa jika Kaesang tidak diperiksa hanya karena bukan pejabat, maka di masa depan pejabat mungkin akan meminta gratifikasi melalui anggota keluarga mereka.

“Kalau alasan hanya karena bukan pejabat (padahal patut diduga) lalu dianggap tak bisa diproses, maka nanti bisa setiap pejabat meminta pemberi gratifikasi untuk menyerahkan ke anak atau keluarganya,” ujar Mahfud MD.

Sebelumnya, Koordinator Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman, dan Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubaidilah Badrun, telah melaporkan dugaan gratifikasi Kaesang Pangarep ke KPK. Laporan ini muncul setelah kabar mengenai Kaesang dan istrinya, Erina Gudono, yang menggunakan jet pribadi untuk bepergian ke Amerika Serikat. Penelusuran lebih lanjut menunjukkan bahwa jet pribadi tersebut diduga milik Garena, sebuah perusahaan asal Singapura.

Hingga saat ini, Kaesang belum memberikan tanggapan mengenai penggunaan jet pribadi tersebut. Ia muncul di publik baru-baru ini tetapi memilih untuk bungkam ketika ditanya mengenai isu tersebut.