Tragedi Kanjuruhan, Demi Rating TV, PT LIB Tolak Laga di Sore Hari

JAKARTA- Tragedi Kanjuruhan, demi rating TV, PT LIB tolak laga di sore hari. Kepentingan bisnis jadi alasan laga Arema VS Persebaya digelar malam hari. Laga yang berlangsung di stadion Kanjuruhan, Sabtu (2/10/2022) malam ini berakhir rusuh. Tragedi 125 orang tewas itu pun terjadi.

Selama ini pihak keamanan memang selalu meminta laga dimainkan sore hari. Alasan dari sisi keamanan laga sore hari lebih kondusif dibandingkan malam hari. Namun PT Liga Indonesia Baru (LIB) kerap menolak dengan alasan sudah terikat kontrak dengan pihak televisi, demi rating tv yang tinggi. Akhirnya Tragedi Kanjuruhan pun terjadi.

Waktu penyelenggaraan sepak bola yang dilakukan malam hari ini juga disorot DPR buntut tragedi Kanjuruhan.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf mengatakan dirinya sempat mendapatkan surat bahwa pihak kepolisian meminta jadwal pertandingan dimajukan.

“Setiap penyelenggaraan maka ada briefing nah pada saat briefing itulah semua itu mensepakati. Satu contoh saya mendapat surat bahwa pihak kepolisian sudah meminta untuk memajukan jadwal pertandingan dari jam 8 ke sore hari,” ujar Dede Yusuf dalam diskusi prespektif, Senin (3/10/2022).

Dede Yusuf mengatakan PSSI setuju jadwal dimajukan, namun pihak PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) menolak. Dede Yusuf mengatakan konon penolakan ini lantaran rating TV yang tinggi saat malam hari.

“PSSI setuju, tetapi liga mengatakan tidak, harus sesuai jadwal. Karena konon katanya, ini masih konon katanya kami belum bisa mengatakan, TV ratingnya itu paling tinggi kalau malam. Jadi inipun menjadi pertanyaan apakah liga itu ditentukan oleh rating TV,” tuturnya.

Dede Yusuf mengatakan pihaknya akan memanggil TV swasta yang menayangkan pertandingan. Menurutnya beberapa hal terkait rating hingga lokasi pertandingan akan ditanyakan.

Baca Juga:   HUT 77 TNI, Diwarnai Permohonan Maaf untuk Korban Kanjuruhan

“Makanya kami juga akan memanggil pihak TV yang akan menyiarkan dalam hal ini mungkin stasiun swasta. Pokoknya kita akan panggil kita akan tanyakan, mengapa sebuah pertandingan sepak bola yang berisi puluhan ribu orang dengan kondisi yang katakan lah mungkin akan repot jika terjadi sesuatu, itu harus dipaksa malam, karena malam itu banyak masalah-masalah teknis yang tidak bisa dikuasai jika terjadi sesuatu, itu juga perlu kita tanyakan,” kata Dede Yusuf.

“Juga akan kita tanyakan, mengapa sebuah pertandingan antara dua lawan besar mengapa harus dilakukan di kandang sendiri. Karena apapun, ada Persebaya atau tidak ada Persebaya yang namanya kalah dan menang itu pasti terjadi, yang namanya suporter itu meluapkan emosinya, tapi kan tidak harus melakukan kerusuhan, mungkin datang hanya untuk berpelukan dengan pemain dengan pelatih, nangis-nangisan, tapi karena pihak keamanan yang dibriefing tadi kumpul hanya di satu tempat ya masuk lah,” sambungnya.

Diketahui sebelumnya Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md menyebut polisi sudah mengantisipasi kerawanan laga dengan mengajukan percepatan gelaran laga akan tetapi ditolak. Ini bukti usulan polisi ditolak.

“Sebenarnya, sejak sebelum pertandingan pihak aparat sudah mengantisipasi melalui koordinasi dan usul-usul teknis di lapangan. Misal, pertandingan agar dilaksanakan sore (bukan malam), jumlah penonton agar disesuaikan dengan kapasitas stadion yakni 38.000 orang,” kata Mahfud dalam akun Instagram-nya seperti dilihat Minggu (2/10/2022).

Surat usulan agar laga digelar sore hari beredar di kalangan media. Surat tertanggal 18 September 2022 ditandatangani langsung Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat.

Baca Juga:   Polri Diminta Segera Investigasi 45 Tembakan Gas Air Mata

Surat ini merupakan rujukan atas surat Panpel Arema FC Nomor:014/PANPEL/ARM/IX/2022 tanggal 12 September 2022 perihal rekomendasi pertandingan dan bantuan keamanan pertandingan sepakbola antara Arema FC vs Persebaya Surabaya. Dalam rujukan itu, terdapat perkiraan intelijen singkat soal kerawanan laga Arema FC vs Persebaya.

Polres Malang meminta laga ini dipercepat ke sore hari. Alasan dalam surat itu disebutkan murni karena keamanan.

“Sehubungan dengan rujukan di atas, bersama ini mohon bantuannya kepada Panpel Arema FC agar mengajukan surat permohonan perubahan jadwal pertandingan sepak bola BRI Liga 1 Tahun 2022 kepada PT. Liga Indonesia terkait rencana pertandingan sepak bola antara Arema FC vs Persebaya pada hari Sabtu tanggal 1 Oktober 2022 yang sedianya main pada pukul 20.00 WIB agar diajukan menjadi pada pukul 15.30 WIB dengan pertimbangan keamanan,” demikian bunyi surat dari Kapolres Malang.

Jawaban PT Liga Indonesia Baru, dalam surat yang diteken Dirut Akhmad Hadian Lukita per 19 September 2022, sesuai pernyataan Mahfud Md. PT Liga Indonesia Baru tetap ingin laga ini digelar sesuai jadwal sembari meminta Panpel Arema FC berkoordinasi maksimal dengan kepolisian.(SW)