Menurut Bestari, jika ingin mengetahui sifat seseorang, maka berikan orang tersebut kekuasaan atau jabatan. Saat Anies diberikan jabatan oleh warga, di mata Bestari tak ditemukan Anies menggunakan politik identitas.
“Coba tunjukkan satu saja, case yang bisa kemudian kita cap dia (Anies Baswedan) yang berpolitik identitas, satu saja. Kalau berhasil, ya itu boleh sama-sama kita sebut bahwa Anies memang seperti itu,” ujarnya.
Bestari mengatakan Niluh Djelantik belum pernah bicara dengan dirinya, sehingga tidak tahu bagaimana sesungguhnya Anies selama memimpin Jakarta. Anies ditetapkan sebagai pejabat nomor satu di Jakarta, kata Bestari, mutlak dipilih warga Jakarta.
“Selama jabatan itu tunjukkan satu, kalau kemudian pada waktu itu ada kisah ayat dan mayat, saya kira begini loh, realistisnya, objektifnya, bahwa Anies itu dipilih dan ditetapkan sebagai gubernur dalam pemilu itu bukan oleh ayat dan mayat, tapi keputusan KPU lembaga negara,” ucapnya.
Bestari mengingatkan Niluh Djelantik agar tak hanya mengejar pengakuan dengan cara menilai seseorang tanpa mengenali orang tersebut lebih dahulu. NasDem, kata Besatri, sudah mengenali Anies sehingga mantap mengusung di 2024.
Tinggalkan Balasan